tirto.id - Grup band asal Indonesia, Peterpan pernah merilis lagu berjudul “Yang Terdalam” pada 2003 lalu. Lagu ini merupakan salah satu single dalam album Taman Langit.
Peterpan sendiri digawangi oleh 6 personel, yaitu Uki, Ariel, Lukman, dan Reza, Andika dan Indra. Namun, pada 2006, Andika dan Indra memilih hengkang dan digantikan oleh David dan Lucky.
Peterpan sendiri saat ini sudah berganti nama menjadi NOAH. NOAH resmi berdiri melalui konferensi pers yang digelar di Jakarta, tepatnya di Musica Studios pada tanggal 2 Agustus 2012.
NOAH terdiri dari lima anggota yaitu Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David. NOAH diartikan sebagai panjang umur dan pemberi ketenangan.
Sebelumnya Ariel, Uki, Reza dan Lukman menggunakan nama Peterpan bersama dua anggota terdahulu yaitu Andika dan Indra.
Sesuai kesepakatan dengan dua anggota terdahulu, maka Ariel, Uki, Lukman dan Reza tidak lagi menggunakan nama Peterpan setelah merilis album Sebuah Nama Sebuah Cerita.
Album pertama yang dirilis menggunakan nama NOAH adalah album Seperti Seharusnya yang berisikan 10 lagu dengan single pertama “Separuh Aku”.
NOAH secara resmi mengangkat David sebagai personel tetap NOAH di album ini menambah warna dalam musik NOAH.
Namun, pada 2015 Reza memutuskan hengkang, disusul oleh Uki yang meninggalkan band di tahun 2019. Saat ini, NOAH menyisakan 3 anggota, yaitu Ariel, Lukman dan David.
Makna Lagu “Yang Terdalam”
Mengusung genre ballad bernada sedih, lagu “Yang terdalam” ternyata memiliki makna yang juga dalam untuk seseorang. Liriknya menyimpan pesan tersirat tentang rasa cinta yang dimiliki terhadap seorang perempuan.
Sayangnya, tampaknya sang pria harus melupakan perasaannya mengingat gadis itu tidak memberinya kesempatan.
Akhirnya, sang pria juga meminta maaf dan memutuskan untuk tidak menanti pujaan hatinya itu lagi. Meski ia sudah mencoba untuk meminta sang gadis mengerti perasaannya, akhirnya sang pria memutuskan untuk menyerah.
Berikut ini adalah lirik lagu "Yang Terdalam" oleh Peterpan.
Lirik Lagu “Yang Terdalam”
Kulepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila ku menanti
Pernahkah engkau coba mengerti?
Lihatlah ku di sini
Mungkinkah jika aku bermimpi?
Salahkah 'tuk menanti?
Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
'Kan kukenang di hati saja
Kau telah tinggalkan
Hati yang terdalam
Hingga tiada cinta
Yang tersisa di jiwa
Editor: Yantina Debora