tirto.id - Lagu "Sugeng Dalu" dipopulerkan oleh penyanyi Denny Caknan dan dirilis pada Agustus 2019. "Sugeng Dalu" dalam bahasa Indonesia berarti "Selamat Malam".
Denny Caknan melalui saluran YouTube-nya mengunggah video klip "Sugeng Dalu" pada 7 Agustus 2019. Hingga hari ini, Rabu (27/1/2021) video itu telah ditonton sebanyak 112 juta kali dan menerima 448 ribu likes.
Simak video musik "Sugeng Dalu" dari Denny Caknan berikut:
Lagu "Sugeng Dalu" menceritakan tentang perjuangan seorang pria yang berusaha untuk melanjutkan hidupnya setelah berpisah dari pujaan hati.
Selain di YouTube, lagu ini juga bisa dinikmati secara streaming melalui platform Spotify dan YouTube Music.
Berikut ini lirik lagu "Sugeng Dalu" dari Denny Caknan dan artinya dalam bahasa Indonesia seperti dikutip dari Musixmatch.
Lirik Lagu "Sugeng Dalu"
Sugeng dalu
Ati seng biyen tau ngelarani
Wes suwe we ra rene
We lungo mung masalah sepele
We golek liane
Tambah loro
Yakin we teko nambahi sengsoro
Ngrusak tatanan ati seng wes pengen lali
Karo gedhe duwure balungan mu
Aku wes ora gagas kata luka
Wes cukup wingi rapengen mbaleni
Mario leh mu dolanan ati
Wes wayahe we kapok mblenjani
Udan tangise ati
Saiki wes rodo terang
Masio isih kadang kelingan
Kowe seng tak sayang sayang
Saiki mung crito loro
Mpun kadung mbekas ning dodo
Perihe ati seng mbok paringi
Wes cukup ra bakal tak baleni
We arep neng ndi to
Ojo ngalih, aku pengen balik karo kowe
Wis cukup, aku pamit
Aku wes ora gagas kata luka
Wes cukup wingi rapengen mbaleni
Mario leh mu dolanan ati
Wes wayahe we kapok mblenjani
Udan tangise ati
Saiki wes rodo terang
Masio isih kadang kelingan
Kowe seng tak sayang sayang
Saiki mung crito loro
Mpun kadung mbekas ning dodo
Perihe ati seng mbok paringi
Wes cukup ra bakal tak baleni
Perihe ati seng mbok paringi
Ora tak baleni
Lirik Lagu "Sugeng Dalu" dalam Bahasa Indonesia
Selamat malam
Hati yang dulu tau menyakiti
Sudah lama kamu tidak kesini
Kamu pergi hanya masalah sepele
Kamu cari lainnya
Tambah sakit
Yakin kamu datang menambah sengsara
Merusak tatanan hati yang sudah ingin lupa
Dengan besar dan tinggi posturmu
Aku sudah tidak peduli kata luka
Sudah cukup kemarin tidak ingin mengulangi
Berhentilah kamu mainan hati
Sudah waktunya kamu kapok ingkar janji
Hujan tangisnya hati
Sekarang sudah sedikit terang
Walaupun masih kadang teringat
Kamu yang ku sayang sayang
Sekarang hanya cerita sakit
Sudah terlanjur membekas di dada
Perihnya hati yang kau beri
Sudah cukup tidak bakal ku ulangi
Aku sudah tidak peduli kata luka
Sudah cukup kemarin tidak ingin mengulangi
Berhentilah kamu mainan hati
Sudah waktunya kamu kapok ingkar janji
Hujan tangisnya hati
Sekarang sudah sedikit terang
Walaupun masih kadang teringat
Kamu yang ku sayang sayang
Sekarang hanya cerita sakit
Sudah terlanjur membekas di dada
Perihnya hati yang kau beri
Sudah cukup tidak bakal ku ulangi
Perihnya hati yang kamu beri
Tidak bakal ku ulangi
Penulis: Desika Pemita
Editor: Ibnu Azis