tirto.id - Lirik lagu "Peri Cintaku" mengandung makna ihwal cinta dengan perbedaan keyakinan. Lagu ini pertama kali dibawakan oleh penyanyi Marcell Siahaan, kurang lebih 11 tahun lalu.
Baru-baru ini, tepatnya pada 8 April 2022 penyanyi Ziva Magnolya membawakan ulang lagu "Peri Cintaku". Aransemen lagu dengan nuansa galau tersebut melibatkan Yovie Widianto, yang juga memegang posisi produser bersama dengan Adrian Kitut.
Dalam versi penyanyi jebolan Indonesian Idol musim kesepuluh ini, antusiasme pendengar tak kalah tinggi. Ziva sukses membuat "Peri Cintaku" jadi trending nomor 1 untuk kanal musik di Youtube.
Atas pencapaian tersebut, Ziva, dalam unggahan di akun instagramnya, mengaku amat berterima kasih kepada setiap tim di balik lagu "Peri Cintaku" juga pada penggemarnya yang dikenal dengan Zivellas.
Penyanyi kelahiran 2001 tersebut berharap agar "Peri Cintaku" dapat menjadi lagu yang membawa berkat bagi setiap orang serta dicintai oleh banyak orang.
"Peri Cintaku" oleh Ziva Magnolya dapat dinikmati di sejumlah platform, di antaranya Youtube, Spotify, Joox, Resso, Apple Music, dan Langit Musik.
Berikut link Youtube untuk official music video "Peri Cintaku" oleh Ziva Magnolya: https://youtu.be/-EGblx7XNzw
Lirik Lagu "Peri Cintaku" oleh Ziva Magnolya
Di dalam hati ini hanya satu nama
Yang ada di tulus hati kuingini
Kesetiaan yang indah takkan tertandingi
Hanyalah dirimu satu peri cintaku
Benteng begitu tinggi sulit untuk kugapai
Hoo
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Benteng begitu tinggi
Sulit untuk kugapai
Hoo
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Bukankah cinta anugerah
Berikan aku kesempatan
Tuk menjaganya sepenuh jiwa
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah ak u lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Penulis: Dwi Nursanti
Editor: Dipna Videlia Putsanra