tirto.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, adat, dan kekayaan lagu daerah. Jawa Tengah termasuk di antaranya. Salah satu lagu dari daerah Jawa Tengah yang cukup terkenal di Indonesia adalah "Gambang Suling".
Pencipta lagu "Gambang Suling" adalah Ki Narto Sabdo, seorang maestro kesenian asal Jawa Tengah yang namanya cukup terkenal. Selain seniman musik, ia juga termasuk sebagai dalang wayang kulit legendaris.
Ki Narto Narto lahir pada 25 Agustus 1925 di Dusun Krangkungan, Desa Pandhes, Kecamatan Wedhi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sejak belia, Ki Narto sudah menunjukkan berbagai bakatnya, terutama di bidang kesenian. Ketika usianya menginjak 15 tahun, dia sudah mengikuti pertunjukan wayang dari berbagai kelompok.
Seiring meningkat kemampuannya berkesenian, Ki Narto Sabdo bertemu dengan Ki Sastro Sabdo Mono, pemimpin Wayang Orang Ngesti Pandawa Semarang. Pertemuan ini, membuat Ki Narto semakin dekat dengan mimpin, julukan seniman ternama.
Dalam perjalanannya, Ki Narto akhirnya berhasil menjadi seorang dalang pada pertengahan tahun 1960-an. Ki Narto berhasil menerobos dunia seni pertunjukan dengan melakukan modifikasi penampilannya.
Dikutip dari majalah Adiluhung: Hari Wayang Nasional, Ki Narto Sabdo, melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia dirikan, melahirkan sekitar 319 buah judul lagu (lelagon) atau gending. Di antaranya yakni "Caping Gunung", "Gambang Suling", "Ibu Pertiwi", "Klinci Ucul", "Prau Layar", "Ngundhuh Layang", dan "Rujak Jeruk".
Lirik Lagu Gambang Suling
Berikut lirik lagu "Gambang Suling" yang berasal dari Jawa Tengah karya Ki Narto Sabdo:
"Gambang Suling"
Gambang suling ngumandang suarane
Tulat tulit Kepenak unine
Unine mung nrenyuhake
Bareng lan kentrung
Ketipung suling
Sigrak kendangane
Gambang suling ngumandang suarane
Tulat tulit Kepenak unine
Unine mung nrenyuhake
Bareng lan kentrung
Ketipung suling
Sigrak kendangane
Makna Lagu Gambang Suling
Dikutip dari dokumen yang diterbitkan Universitas Kristen Satya Wacana, makna lagu "Gambang Suling" menggambarkan kekaguman terhadap alat musik tradisional, yakni suling. Hal ini dikarenakan suling memiliki nada yang indah. Harmonisasi yang menguar dari alat musik tradisional ini berbeda dengan instrumen gamelan lainnya.
Lagu "Gambang Suling" juga menggambarkan ketakjuban seseorang terhadap gambang, alat musik pukul yang termasuk bagian dari perangkat gamelan.
Makna lagu "Gambang Suling", yang berkaitan dengan kekaguman terhadap alat musik tradisional, tersebut tergambarkan melalui liriknya. Berikut makna lirik lagu "Gambang Suling" yang dimaksud:
Gambang suling ngumandang swarane
(Gambang suling suaranya nyaring)
Tulat tulit kepenak unine
(Tulat-tulit, bunyinya enak didengar)
Unine mung nrenyuhake
(Bunyinya membuat kita terenyuh)
Bareng lan kentrung ketipung suling
(Ketika dimainkan bersama ketipung dan suling)
Sigrak kendangane
(bagus suara kendangnya)
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Fadli Nasrudin