tirto.id - Tokecang adalah lagu daerah Jawa Barat. Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak. Masing-masing daerah mempunyai lagu yang menjadi ikon atau ciri khas, biasanya memakai bahasa daerah itu sendiri.
Mengutip Kamus Musik, (Pono Banoe, 2011), lagu daerah di Indonesia yakni lagu dari daerah tertentu atau wilayah budaya tertentu, lazimnya dinyatakan dalam syair atau lirik bahasa wilayah (daerah) tersebut baik lagu rakyat maupun lagu-lagu ciptaan baru. Tanah air Indonesia sangat kaya dengan lagu-lagu daerah. Hampir setiap daerah memiliki lagunya sendiri-sendiri sebagai gambaran kehidupan masyarakat setempat secara umum.
Contohnya adalah lagu Tokecang yang ada di wilayah Jawa Barat dan menjadi semacam lagu untuk pengiring permainan anak-anak. Hingga kini masih belum diketahui secara pasti siapa pencipta lagu daerah Tokecang, namun umumnya lagu daerah adalah hasil cipta dan renungan dari para sesepuh daerah yang mengandung banyak nilai moral dan pesan-pesan luhur.
Misalnya pada lagu Tokecang yang sekilas tidak banyak memiliki lirik syair. Namun ternyata ada pesan moral yang dapat diambil dari lagu sederhana yang sering dinyanyikan oleh anak-anak tersebut.
Dalam bahasa Sunda, lagu Tokecang mengisahkan tentang seseorang yang makan terlalu banyak dan rakus hingga semua makanannya habis dan dibagi dengan orang lain. Berikut ini lirik atau syair lagu Tokecang selengkapnya:
Lirik lagu Tokecang
Tokecang tokecang, Bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang, Sapariuk kosong /sapapendil kosong
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Lirik Lagu Tokecang dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
- Tokecang tokecang (Ada yang mengartikan sebagai: tokek makan kacang. Ada pula yang yang mengartikan sebagai nama orang), mencuri kendil bolong
- Sayur kacang sayur kacang, satu periuk/kendil kosong
- Ada listrik di mesjid, sangat terang terlihat
- Ada wanita tinggi kecil, punya tahi lalat di pipinya.
Lagu daerah menjadi pembentuk karakter anak
Mengutip laman Jurnal UNHAS buku Tembang Dolanan Anak-anak Berbahasa Jawa Sumber Pembentukan Watak dan Budi Pekerti (Yuyun Kartini, 2014), disebutkan bahwa jika sejak dini anak diperkenalkan dengan lagu daerah yang berisi petuah, pendidikan moral, dan budi pekerti, maka kelak jika sudah dewasa akan berakhlak baik.
Jaman dahulu salah satu cara mendidik anak-anak adalah dengan mendendangkan lagu, langgam atau tembang yang berisi nilai-nilai moral serta sopan santun dan nilai positif lainnya. Demikian pula lagu mainan anak-anak yang umumnya berisi filosofi hidup dan nilai luhur.
Tokecang yang merupakan lagu daerah Jawa Barat yang populer, dan sering dinyanyikan juga menjadi lagu pengiring permainan tradisional. Walau berisi pesan moral namun lagu ini disukai karena berirama riang, bertempo cepat, dan lirik lagunya jenaka.
Nilai luhur dan pesan dalam lagu Tokecang
Terdapat nilai luhur dan pesan moral yang dapat diambil dari syair lagu Tokecang, yakni untuk tidak berlebihan dan serakah dalam makan (mengambil makanan) bahkan sampai menghabiskannya sendiri dan tidak menyisakan untuk orang lain. Apalagi sampai membuat periuk bolong karena keserakahan tersebut, sehingga merugikan diri sendiri juga orang lain.
Selalu membagi makanan dan perduli kepada orang lain, serta tidak memikirkan diri sendiri saja. Saling tolong menolong dan berbagi rejeki kepada yang membutuhkan juga merupakan nilai luhur yang didapatkan dari syair Tokecang.
Masjid yang disebutkan menjadi tanda bahwa di masa itu anak-anak banyak menjadikan masjid sebagai tempatnya berkumpul dan bermain.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani
