Menuju konten utama

Link Twibbon Hari Bahasa Ibu 2024 dan Cara Menggunakannya

Link twibbon peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 lengkap dengan cara menggunakannya.

Link Twibbon Hari Bahasa Ibu 2024 dan Cara Menggunakannya
Ilustrasi Ibu dan Anak menabung. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Februari. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang keragaman bahasa dan budaya serta mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme.

Bahasa ibu, adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seorang anak. Bahas ibu menjadi bagian penting dari identitas pribadi dan kelompok. Bahasa ibu pada umumnya menjadi alat utama komunikasi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, dan merupakan sarana penting dalam pemikiran, pendidikan, dan sosialisasi individu.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional didedikasikan untuk mempromosikan dan melindungi semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, khususnya bahasa ibu, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya dan identitas individu dan kelompok.

Hari Bahasa Ibu Internasional berawal dari pengakuan atas Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh, sebagai respon terhadap protes besar-besaran pada 21 Februari 1952 terhadap keputusan untuk menjadikan Urdu sebagai bahasa resmi, mengecualikan bahasa Bangla yang merupakan bahasa mayoritas di Pakistan Timur (sekarang Bangladesh).

Para demonstran, termasuk mahasiswa, menuntut pengakuan terhadap bahasa Bangla sebagai bahasa resmi, yang berujung pada konflik dengan aparat dan menyebabkan kematian beberapa mahasiswa.

Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan untuk pengakuan dan perlindungan bahasa-bahasa ibu. UNESCO kemudian mengakui tanggal ini sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional mulai tahun 1999, berdasarkan usulan dari Rafiqul Islam kepada Kofi Annan.

Tujuan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024

Masyarakat multibahasa dan multikultural berkembang melalui pelestarian bahasa mereka, yang berfungsi sebagai penyalur pengetahuan tradisional dan warisan budaya.

Namun, mengutip laman PBB, keanekaragaman bahasa menghadapi ancaman yang semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya bahasa yang lenyap. Saat ini, 40% dari populasi global tidak memiliki akses ke pendidikan dalam bahasa ibu mereka, angka yang melebihi 90% di wilayah tertentu.

Penelitian menggarisbawahi manfaat penggunaan bahasa ibu peserta didik dalam pendidikan, yang dapat mendorong hasil belajar yang lebih baik, rasa percaya diri, dan keterampilan berpikir kritis. Pendekatan ini juga mendukung pembelajaran antargenerasi dan pelestarian budaya.

Hari Bahasa Ibu Internasional, pertama kali dicanangkan oleh UNESCO dan kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB, menggarisbawahi peran bahasa dalam mendorong inklusi dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024, PBB mengusung tema “Multilingual education – a pillar of learning and intergenerational learning” yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti "Pendidikan multibahasa - pilar pembelajaran dan pembelajaran antargenerasi".

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 menyoroti kebijakan pendidikan bahasa, yang berperan penting untuk mewujudkan pendidikan inklusif dan pelestarian bahasa asli. Dengan memulai pendidikan dalam bahasa ibu, siswa secara bertahap memperkenalkan bahasa lain, hambatan antara rumah dan sekolah akan terjembatani, sehingga memfasilitasi pembelajaran yang efektif.

Pendidikan multibahasa tidak hanya mendorong masyarakat inklusif tetapi juga membantu melestarikan bahasa-bahasa yang tidak dominan, minoritas, dan asli. Ini adalah landasan untuk mencapai akses yang adil terhadap pendidikan dan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua individu.

Selain itu, peringatan ini mendorong pengakuan dan penghormatan terhadap semua bahasa, termasuk bahasa minoritas dan bahasa daerah, sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dunia.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat internasional tentang pentingnya perlindungan dan promosi bahasa ibu dalam menjaga keberagaman budaya dan memperkaya warisan budaya global.

Hal ini juga merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen terhadap multilingualisme dan pendidikan bahasa ibu sebagai hak asasi manusia.

Link Twibbon Hari Bahasa Ibu 2024

Salah satu cara efektif dan kreatif untuk merayakan atau mempromosikan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 adalah, memposting foto dengan menggunakan twibbon tematik melalui media sosial.

Twibbon, sebagai alat promosi digital, memungkinkan individu dan komunitas untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap pentingnya keanekaragaman bahasa dan budaya serta menghargai peran bahasa ibu dalam pendidikan dan pengembangan sosial.

Dengan menambahkan bingkai khusus yang terkait dengan Hari Bahasa Ibu Internasional pada foto profil atau gambar lainnya, orang dapat dengan mudah menyebarkan kesadaran tentang hari peringatan ini di berbagai platform media sosial.

Twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 dapat diakses di laman layanan penyedia twibbon gratis seperti twibbonize.

Cara menggunakan twibbon pada laman twibbonize.com cukup mudah, Anda hanya perlu mengikuti langkah berikut ini:

  • Buka laman twibbonize.com;
  • Cari dengan kata kunci “Hari Bahasa Ibu 2024” atau “Hari Bahasa Ibu Internasional 2023” pada kotak pencarian di bagian atas laman twibbonize.com;
  • Pilih foto yang akan dimasukkan dalam twibbon yang disukai;
  • Lalu geser-geser untuk menyesuaikan foto sesuai keinginan;
  • Klik selanjutnya;
  • Klik download;
  • Twibbon siap digunakan.

Selain memilih twibbon dengan mengikuti cara di atas, alternatif lain yang lebih mudah untuk dilakukan adalah dengan mengklik link di bawah ini, lalu ikuti petunjuk cara penggunaannya seperti yang telah dijelaskan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Balqis Fallahnda & Iswara N Raditya