tirto.id - Legenda hidup badminton asal Cina, Lin Dan, mengumumkan pensiun pada Sabtu (4/7/2020) lalu. Atlet berusia 37 tahun ini merengkuh seluruh gelar major event dalam kompetisi bulu tangkis dunia, hingga membuatnya populer dengan julukan ‘Super Dan’.
“Saya telah mendedikasikan segalanya untuk olahraga yang saya sukai. Keluarga saya, pelatih, rekan setim, dan penggemar telah menemani saya melalui banyak masa bahagia dan momen sulit,” ucap Lin Dan kepada media lokal Cina yang dikutip oleh Reuters.
“Sekarang saya berusia 37 tahun, kebugaran fisik saya serta rasa sakit tidak lagi memungkinkan saya untuk bertanding dan berdampingan dengan rekan tim lainnya,” lanjutnya.
Lin Dan memang telah memutuskan gantung raket. Namun, menurut pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Hendri Saputra, pensiunnya Lin Dan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap peta persaingan tunggal putra papan atas dunia.
Hendri menilai, beberapa tahun terakhir kualitas permainan Lin Dan memang telah menurun. Oleh karenanya, tantangan yang mesti dihadapi oleh dua tunggal putra utama Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Chirstie, tidak banyak berubah.
“Menurut saya, pengaruhnya tidak terlalu terasa. Dia menang bagus tapi tidak seperti dulu lagi,” tutur Hendri, dikutip dari Antara.
Profil & Prestasi Lin Dan
Lin Dan lahir pada 14 Oktober 1983 di Kota Longyan, Fujian, Cina. Oleh kedua orangtuanya, Lin Dan kecil awalnya diarahkan untuk menjadi seorang pianis. Alih-alih bermain musik, ia justru lebih tertarik dengan bulu tangkis, dan mulai tekun berlatih sejak usia 5 tahun.
Bakat Lin Dan mulai tercium oleh tim pembinaan olahraga pemerintah Cina sejak keberhasilannya memenangi kejuaraan nasional junior pada usia 12 tahun.
Tahun 2000, Lin Dan merengkuh gelar Badminton Asia Junior Championships, baik untuk nomor individu maupun beregu. Ia juga masuk dalam anggota tim nasional Cina yang memenangi gelar Kejuaraan Dunia Junior 2000.
Sejak tahun 2001, Lin Dan mulai masuk dalam daftar atlet profesional bulu tangkis Cina yang dikirim untuk mengikuti aneka kejuaraan internasional. Setahun kemudian ia merengkuh gelar profesional perdananya di ajang Korea Open 2002.
Pada Februari 2004, Lin Dan untuk pertama kalinya berhasil menduduki peringkat 1 dunia dalam ranking BWF. Pada tahun yang sama, ia juga meraih gelar All England perdananya.
Lin Dan mewarnai tahun 2004 dengan merebut trofi Piala Thomas pertamanya. Dalam laga final yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, tim putra Cina menundukkan Denmark lewat skor 3-1.
Sejak saat itu, Lin Dan tak pernah absen kala Cina merebut 5 edisi Piala Thomas yang lain, yakni edisi tahun 2006, 2008, 2010, 2012, dan 2018.
Rivalitas Lin Dan vs Lee Chong Wei
Tak hanya ajang beregu putra, Lin Dan juga menjadi tulang punggung Cina dalam kejuaraan dunia beregu campuran atau dikenal dengan Piala Sudirman. Di kejuaraan ini Lin Dan menyabet 5 trofi, pada edisi: 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2015.
Selain nomor beregu, Lin Dan juga memiliki koleksi gelar yang komplet dari kejuaraan besar sektor individu. Salah satu yang paling fenomenal dan belum bisa disamai oleh pemain manapun sampai detik ini adalah kesuksesannya mengantongi medali emas Olimpiade sektor tunggal putra 2 kali secara beruntun.
Tampil di depan publik sendiri pada Olimpiade 2008, Lin Dan melibas pemain andalan Malaysia, Lee Chong Wei, di laga final dalam dua set langsung.
Selanjutnya dalam Olimpiade 2012 di London, Inggris, Lin Dan kembali menundukkan Chong Wei di partai puncak, kali ini lewat pertarungan rubber game.
Persaingan sengit antara Lin Dan vs Lee Chong Wei memang kerap mewarnai laga final kompetisi bulu tangkis dunia kala itu. Akan tetapi seperti biasa, Super Dan selalu berhasil merengkuh trofi kejuaraan besar.
Selain mengandaskan Chong Wei dalam 2 kali final Olimpiade, Lin Dan juga menekuk sang rival dalam 2 kali final Kejuaraan Dunia BWF edisi 2011 dan 2013.
Adapun secara keseluruhan, Lin Dan merebut 5 kali gelar Kejuaraan Dunia BWF, yakni pada 2006, 2007, 2009, 2011, 2013.
Sedangkan dalam musim turnamen reguler -dulu dikenal dengan BWF Super Series sebelum berubah menjadi BWF World Tour- Lin Dan secara keseluruhan mengumpulkan 24 gelar juara, yakni 21 Super Series dan 3 gelar World Tour.
Tahun 2011 saat menginjak usia 28 tahun, Lin Dan tercatat sebagai pemain pertama dan satu-satunya yang sukses mengumpulkan gelar dari 9 kejuaraan besar dunia.
Deretan gelar itu yakni Olimpiade, Kejuaraan Dunia, World Cup, Piala Thomas, Piala Sudirman, Asian Games, Kejuaraan Asia, serta dua turnamen Super Series (All England dan Super Series Finals).
Daftar Gelar Bergengsi Lin Dan
Olimpiade: 2008, 2012
Kejuaraan Dunia BWF: 2006, 2007, 2009, 2011, 2013
World Cup: 2005, 2006
Piala Sudirman: 2005, 2007, 2009, 2011, 2015
Piala Thomas: 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2018
Asian Games (individual): 2010, 2014
Asian Games (beregu putra): 2006, 2010, 2018
Kejuaraan Asia: 2010, 2011, 2014, 2015
BWF Super Series dan World Tour: 24 gelar juara
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya