Menuju konten utama

Lima Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di Aceh Tengah

Banjir bandang terjadi pada Rabu (13/5/2020) akibat tingginya intensitas hujan yang turun.

Lima Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di Aceh Tengah
Warga beraktivitas di area yang terdampak banjir bandang di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, Rabu (13/5/2020). ANTARA FOTO/Kurnia Muhadi/Irp/foc.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tengah masih melakukan penanganan darurat pasca banjir bandang terjadi di dua desa pada Rabu (13/5/2020) pukul 15.00 WIB kemarin.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan saat ini sudah didirikan pos komando dan para pengungsi ditempatkan di SD Negeri 3 Kebayakan, Aceh Tengah.

"Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Aceh Tengah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi asupan gizi para penyintas," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima tirto, Kamis (14/5/2020).

Menurut laporan BNPB, ada lima kecamatan terdampak yakni Kecamatan Bukit, Kecamatan Mesidah, Kecamatan Permata, Kecamatan Kebayakan, dan Kecamatan Bebesan. Untuk desa terdampak banjir bandang yakni Desa Paya Tumbi Induk, Paya Tumpi Baru, Pinangan, Desa Daling, dan Gunung Balohen.

Bahkan Jalan kampun Desa Daling tertimbun material lumpur. Namun jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Banjir juga mengakibatkan jembatan penghubung Dewa Wih Tenang Toa dan Dusun Bakongan terputus. Sehingga akses menuju Dusun Bakongan putus total. Akibat banjir bandang, terdapat 31 unit rumah rusak berat dan rusak sedang berjumlah 26 unit.

Untuk korban luka berjumlah 4 orang dari Desa Paya Tumbi Baru dan 1 lainnya dari Desa Paya Tumbi Induk. Warga yang mengungsi di SDN 3 Kebayakan berjumlah 10 KK atau 33 jiwa, sedangkan sekitar 15 KK atau 56 jiwa mengungsi ke rumah saudara.

Sampai dengan saat ini, menurut BNPB, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bener Meriah, unsur pemerintah terkait dan TNI/Polri dibantu masyarakat setempat membersihkan lumpur yang memasuki rumah warga.

"Mereka membersihkan material kayu yang menumpuk di jalan. Untuk Kecamatan Permata Desa Weh Tenang Toa sampai saat ini belum bisa dilalui roda dua maupun roda empat," ujarnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto