tirto.id - Giuseppe Marotta selaku Chief Executive Inter Milan merasa cemas jika kompetisi Liga Italia Serie A 2019/2020 musim ini tidak selesai gara-gara wabah virus Corona atau Covid-19 yang kini juga melanda negeri pizza. Marotta menyebut, risiko tersebut bisa saja terjadi jika pertandingan Liga Italia terus mengalami penundaan.
Italia merupakan negara di Eropa yang sejauh ini diketahui paling parah terpapar dampak virus Covid-19. Lebih dari 1.100 kasus virus Corona tercatat terutama di kawasan bagian utara negara ini, terutama di kawasan Lombardia, Veneto, Liguria, Emilia Romagna, Friuli Venezia Giulia, dan Piedmont.
Sejak pertama kali teridentifikasi pada 20 Februari 2020 lalu, wabah Corona atau virus Covid-19 telah menelan korban puluhan orang meninggal dunia di Italia. Terjangkitnya Italia membuat negara-negara Eropa lainnya meningkatkan kewaspadaan.
Mewabahnya virus Corona atau Covid-19 di salah satu negara yang menjadi kiblat sepak bola dunia itu berdampak luas, termasuk mempengaruhi jalannya Liga Italia Serie A musim 2019/2020. Beberapa pertandingan Serie A pekan 25 dan 26 ditunda pelaksanaannya.
Derby d'Italia antara Juventus vs Inter Milan yang semula bakal digelar secara tertutup atau tanpa penonton akhirnya turut ditunda alias tidak jadi digelar di pekan 26. Pekan sebelumnya, Inter Milan juga batal menjamu Sampdoria atas alasan serupa, yakni terkait penyebaran virus Corona.
"Jika lebih banyak lagi laga ditunda, ya kita memiliki risiko [tidak rampungnya Liga Italia Serie A musim 2019/2020]," keluh Giuseppe Marotta kepada Gazzetta dello Sport, sebagaimana dilansir Reuters.
Marotta mengakui bahwa dengan ditundanya laga-laga Liga Italia Serie A 2019/2020 telah mempengaruhi banyak hal dalam kompetisi, termasuk fisik dan mental tim. Terlebih, Inter Milan saat ini masih bersaing ketat dengan Juventus dan Lazio untuk memperebutkan gelar scudetto.
"Ini adalah turnamen yang terganggu. Kalian harus memikirkan cedera dan larangan bermain. Ada aspek psikologis ketika kalian melihat ke klasemen,” tutur mantan CEO Juventus dan Sampdoria ini.
Pekan depan, Nerazzurri akan menghadapi Sassuolo. Namun, Marotta pesimistis laga tersebut bakal bisa terlaksana. Ia juga merasa kurang cocok jika pertandingan digelar tanpa penonton, keputusan yang sebelumnya tidak jadi dilakukan.
“Saya khawatir dengan pertandingan Inter dengan Sassuolo minggu depan. Kita tak bisa bermain tanpa penonton karena akan aneh menggunakan penanganan dalam satu pekan yang tidak kita gunakan di pekan sebelumnya. Saya tak melihat adanya solusi,” pungkasnya.
Wabah virus Corona juga bisa saja berdampak terhadap penyelenggaraan putaran final Piala Eropa atau Euro 2020. Italia menjadi salah satu tuan rumah bersama Azerbaijan, Rusia, Denmark, Belanda, Rumania, Inggris, Skotlandia, Spanyol, Republik Irlandia, Jerman, dan Hungaria.
Pertandingan pertama babak penyisihan grup putaran final Euro 2020 dijadwalkan bakal digelar di Stadion Olimpico Roma, Italia, pada 12 Juni 2020. Asosiasi sepak bola Eropa atau UEFA pada Senin (2/3/2020) menggelar pertemuan di Belanda yang salah satunya adalah membahas mengenai persoalan ini.
Editor: Fitra Firdaus