tirto.id - Google doodle hari ini menggambarkan Perayaan Global di bulan Desember 2017 yang tentunya erat bersinggungan dengan musim liburan akhir tahun.
Dalam laman Google dijelaskan kisah keluarga pinguin ini untuk menggambarkan Perayaan Global Liburan di Desember 2017 yang di beberapa negara dimulai per 18 Desember ini. Melalui rilisnya, Google akan kembali melanjutkan kisah keluarga pinguin di Google doodle berikutnya yang tentunya masih bertema liburan selama Desember ini.
Perayaan liburan hampir di seluruh dunia ini tak lain karena liburan hari Natal yang jatuh pada 25 Desember berdekatan dengan libur akhir tahun 31 Desember dan menyambut tahun baru 1 Januari 2018.
Musim liburan ini tentunya dimanfaatkan bagi semua orang untuk merayakan pergantian tahun dengan suasana berbeda. Begitu juga dengan kaum selebritas yang identik dengan liburan ke luar negeri. Sebutlah liburan ala Luna Maya yang melancong ke Amerika Serikat, Syahrini yang kerap bolak-balik ke Eropa atau Raffi Ahmad menghabiskan waktu di London dan Paris.
Melalui akun Instagram, pose kaum pesohor di sebuah landmark Kota New York, di Jalan Orchard, atau di lokasi-lokasi wisata di Eropa, membuat para pengikutnya turut berkomentar hingga ratusan percakapan. Tak hanya itu saja, bahkan hal ini mengundang keinginan para pemberi likes dan komentar itu untuk mengikuti gaya liburan yang sama.
Masalahnya, tidak semua pendapatan orang Indonesia mampu untuk memenuhi gaya hidup kaum selebritas itu. Maka muncul pertanyaan: berapa biaya yang dihabiskan untuk memenuhi gaya liburan para pesohor itu? Apakah mungkin kaum kelas menengah bisa mencicipinya?
Dari data tim riset Tirto, pertama, mengacu definisi kelas menengah berdasarkan Bank Dunia, yang membagi ke dalam empat golongan sesuai pendapatan. Kelas I berpenghasilan $200-400 (Rp2,6-5,2 juta per bulan). Kelas II berpenghasilan $400-600 (Rp5,2-7,8 juta per bulan). Kelas III berpendapatan sekira $600-1.000 (Rp7,8-13 juta per bulan). Dan Kelas IV berpenghasilan $1.000-2.000 (Rp13-26 juta per bulan).
Sejak 2015, ada enam negara yang jadi tujuan paling favorit orang-orang Indonesia: Bangkok, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Tiongkok.
Baca juga:Liburan Tahun Baru ala Kaum Pesohor
Dengan asumsi menabung 30% dari penghasilan, Kuala Lumpur di Malaysia jadi negara paling mudah dijangkau kelas menengah bagi semua golongan. Kelas I rata-rata butuh 35 bulan, Kelas II 20 bulan, Kelas III 13 bulan, dan Kelas IV hanya butuh 7 bulan.
Misalnya ingin ke Malaysia antara 29 Desember 2016 - 2 Januari 2017, maka kita butuh duit sekitar Rp39,9 juta untuk tiket pesawat pulang-pergi, hotel, konsumsi, transportasi, dan uang perayaan malam tahun baru.
Sementara liburan macam Ayu Ting Ting di Makau, Hong Kong, pada rentang yang sama, merupakan paket paling mahal dengan biaya Rp177,8 juta. Untuk semua golongan dan menyisihkan 30 persen dari pendapatan, dari kelas I sampai IV, rata-rata butuh 171 bulan, 95 bulan, 61 bulan, dan 34 bulan.
Singapura, yang paling sering jadi tujuan utama orang Indonesia ke luar negeri, punya anggaran termahal ketiga di antara lima destinasi lain.
Untuk merayakan pesta tahun baru di sana selama lima hari, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp94,8 juta (dengan asumsi 1 dolar Singapura setara Rp9.300). Taksiran biaya itu termasuk tarif menyewa mobil BMW 130i di lima rental, tiket pesawat kelas bisnis fleksibel, pengeluaran sehari-hari, dan menginap di kamar tipe suite atau tipe apartemen mungil di sebuah hotel.
Keputusan ada di tangan Anda, akan merayakan liburan glamor ala kaum selebritas di Perayaan Global bulan Desember ini -yang juga dirayakan Google doodle hari ini- atau dengan sederhana bersantai di rumah bersama keluarga.
Baca juga: Perayaan Global Sambut Pergantian Tahun 2018
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri