tirto.id - Lee Chong Wei siap kembali berlaga di Malaysia Open 2019 pada April mendatang. Namun, pelatih kepala tunggal tunggal putra Malaysia, Datuk Misbun Sidek, menyatakan, yang terpenting saat ini adalah membuat Chong Wei kompetitif untuk merebut gelar juara.
“Dia pasti bisa tampil jika dia mau (di Malaysia Open), tapi apakah ia hanya ingin sekedar tampil atau berjuang sekuat tenaga untuk juara?” ujar Misbun, sebagaimana dikutip dari TheStar, Rabu (30/1/2019)
Keyakinan Misbun ini didasarkan pada performa positif Lee Chong Wei sejak ia kembali berlatih fisik pada awal bulan ini. Bahkan jika dilihat dari besarnya tekad Chong Wei dalam menjalani latihan, Misbun percaya sang pemain 36 tahun dapat berbuat banyak di Malaysia Open 2019.
“Dia memang belum cukup tangguh serta siap sepenuhnya sebagai seorang pemain seperti sebelumnya. Jadi dia belum cukup siap untuk terjun ke kejuaraan. Tapi saya percaya tak ada masalah baginya untuk kembali ke level teratas,” tambah sang pelatih.
Misbun juga mengungkapkan, kunci bagi Lee Chong Wei adalah mempertahankan performa dalam latihan kebugaran. Jika hal itu terus berlanjut hingga sebulan setelah liburan Tahun Baru Imlek, maka sang pemain veteran bakal mencapai level kompetitif tepat waktu.
“Jika dia dapat berlatih selama dua jam per hari, dan melakukannya 20 kali dalam sebulan selepas liburan Tahun Baru Imlek, maka ia bakal mampu membuat dirinya bermain pada level kompetitif di Malaysia Open 2019,” ujar pelatih yang juga pernah meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1980 tersebut.
Pada pertengahan tahun lalu, Lee Chong Wei yang kala itu ada di peringkat 2 dunia, didiagnosis menderita kanker hidung. Sejak Juli 2018 praktis pemain pujaan publik Malaysia ini pun absen dari segala turnamen bulu tangkis, demi fokus mengatasi masalah kesehatannya.
Namun setelah menjalani pengobatan dan terapi, akhirnya pada 4 Januari 2019, pemain yang kini tercecer di posis ke-31 dunia itu sudah mulai kembali berlatih kebugaran di kompleks Akademi Badminton Malaysia (ABM).
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus