tirto.id - Samsung mengumumkan, telah menunda peluncuran Galaxy Fold pada Selasa (22/4/2019), karena berdasarkan ulasan dari beberapa pihak yang bekerja sama dengan Samsung, perangkat ini masih memiliki beberapa kecacatan. Ponsel yang dibanderol 1,98 ribu dolar AS tersebut rencananya akan dirilis di Amerika Srikat pada Jumat (26/4) mendatang.
Melansir Associated Press, Samsung menyatakan, peluncuran Galaxy Fold di Amerika Serikat akan ditunda dalam beberapa pekan ke depan. Ponsel ini masih akan menjalani serangkaian tes selama masa penundaan.
Peluncuran ponsel pintar dengan layar yang dapat dilipat ini merupakan inovasi dari Samsung dan produsen smartphone secara umum, karenanya penundaan perilisan ini juga sedikit mengecewakan beberapa pihak yang telah menantikan kehadiran ponsel termutakhir tersebut.
Akan tetapi, pihak-pihak yang melakukan review ponsel tersebut menemui beberapa kendala, terutama di bagian layar yang kerap berkedip, macet, kemudian mati total dalam beberapa hari pertama pemakaian. Dua penguji coba lainnya tidak sengaja melepas lapisan di permukaan layar, yang seharusnya tidak dilepas, dan mendapati layar tergores.
Samsung mengonfirmasi bahwa seharusnya lapisan di permukaan layar Galaxy Fold tidak dilepas, namun tidak pula menjelaskan mengenai kerusakan layar yang berkedip dan macet tersebut.
Mark Gurman, pengulas dari Bloomberg, melalui akun Twitter-nya mengatakan, layar rusak hanya dalam dua hari pemakaian. Dia mengunggah foto ponsel tersebut yang menunjukkan sebelah layar masih menampilkan gambar, sedangkan sebelah lainnya gelap total.
Todd Haselton, pengulas dari CNBC, juga mengalami hal yang nyaris sama. Ia mengunggah video melalui akun Twitter-nya yang menunjukkan sebelah layar Galaxy Fold tidak berhenti berkedip, sedangkan sebelah layar lain normal, dalam waktu dua hari pemakaian.
“Untuk melakukan evaluasi keseluruhan terhadap ulasan tersebut dan menjalankan tes internal lebih lanjut, kami memutuskan untuk menunda rilis Galaxy Fold. Kami berencana mengumumkan jadwal rilisnya mingu-minggu yang akan datang,” kata juru bicara Samsung, dikutip oleh Wall Street Journal.
Keterangan secara lengkap dari Samsung menjelaskan bahwa perusahaan juga menemukan beberapa kecacatan dari ponsel. Tapi, Samsung tidak menjelaskan secara gamblang tentang apa yang salah dari ponsel lipat tersebut, atau apakah perusahaan telah menemukan kesalahan tersebut sebelumnya.
Beberapa pihak juga menanyakan, apakah Samsung sengaja memberikan ponsel tersebut untuk diuji coba oleh beberapa pihak dan memuaskan kehausan para penggemar dengan produk baru yang inovatif. Kejadian ini menjadi kegagalan Samsung sebagai salah satu produsen ponsel terbesar di dunia.
Pihak Samsung menyebut bahwa engsel di tengah layar menjadi masalah pokok permasalahan layar pada produk-produk yang rusak.
“Penemuan dari inspeksi dari laporan gangguan layar ponsel menunjukkan adanya dampak dari bagian engsel atas dan bawah,” kata juru bicara Samsung, seperti dilaporkan Wired. “Juga ditemukan beberapa elemen dalam perangkat memengaruhi kinerja layar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Samsung mengklaim bahwa ponsel lipat tersebut dapat dilipat hingga 200 ribu kali selama pemakaian. Meski masih dalam proses pengecekan ulang internal, beberapa pihak mengrapesiasi usaha Samsung yang menjadi salah satu pelopor inovasi ponsel yang layarnya dapat dilipat.
Sementara itu, pelanggan di Amerika Serikat yang sudah memesan produk ini menerima pemberitahuan pihak Samsung melalui surel mengenai penundaan peluncuran produk.
“Pemesanan Anda menjamin posisi Anda dalam antrian untuk produk inovatif ini. Kami akan memberitahu Anda informasi detail mengenai pengiriman produk dalam dua pekan,” tulis Samsung melalui surel, seperti dilaporkan Reuters.
Sebelumnya, Samsung juga menunda peluncuran Galaxy Fold di Cina yang semula dijadwalkan pada 24 April mendatang. Keputusan ini selang beberapa hari setelah layar Galaxy Fold dilaporkan bermasalah.
Melansir CNBC, seorang perwakilan Samsung yang tak disebutkan namanya mengonfirmasi kabar tersebut. Meski demikian, ia tak menyebutkan alasannya, termasuk jadwal peluncuran susulan, yang semula bakal dihelat di Shanghai.
Editor: Ibnu Azis