Menuju konten utama

LaporCOVID-19 Terima 18 Laporan Penyalahgunaan Vaksin Booster

Dari 18 laporan penyalahgunaan vaksin booster, sebanyak tujuh laporan berasal dari Jakarta dan Jawa Timur sebanyak empat laporan.

LaporCOVID-19 Terima 18 Laporan Penyalahgunaan Vaksin Booster
Seorang dokter memperlihatkan vaksin COVID-19 Moderna untuk dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dumai, Riau, Selasa (24/8/2021). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/foc.

tirto.id - Koalisi warga untuk LaporCovid-19 menerima 134 laporan keluhan persoalan vaksin COVID-19 di tengah masyarakat selama Agustus 2021. Dari 134 laporan tersebut, 28 di antaranya terkait dengan penyalahgunaan vaksin COVID-19.

Relawan Lapor Covid19 Hana Shakira menjelaskan dari 28 laporan penyalahgunaan vaksin tersebut, 18 di antaranya merupakan keluhan yang berkaitan dengan pelaksanaan vaksinasi ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan.

“Dari 28 laporan yang masuk tentang penyalahgunaan vaksin ini 18 diantaranya merupakan masalah penyalahgunaan vaksin booster atau vaksin ketiga,” jelas Hana dalam konferensi pers daring, Minggu (12/9/2021).

Hanna menjelaskan dari 18 laporan penyalahgunaan vaksin booster itu, sebanyak tujuh laporan berasal dari Jakarta dan Jawa Timur sebanyak empat laporan. Adapun vaksin booster yang selama ini disediakan pemerintah khusus untuk tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan, malah diberikan pada nontenaga medis dengan berbagai alasan.

“Ada tenaga kesehatan yang kasih booster untuk suaminya yang lemah, padahal suaminya tersebut sudah vaksin, sudah vaksin dosis 1 dan 2, dan lain-lain,” jelas dia.

Kasus lain juga terjadi saat ada laporan mengenai masyarakat biasa mendapatkan vaksin booster dengan alasan vaksinnya akan kadaluarsa pada akhir tahun ini. Sehingga penyuntikan ketiga dilakukan dengan alasan agar tidak mubazir.

Relawan LaporCOVID-19 Amanda Tan menambahkan permasalahan vaksin booster di lapangan seharusnya mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan sebagai pihak distributor vaksin. Jangan sampai fasilitas vaksin booster semakin tidak terkendali.

“Kami tetap meneruskan ke Kementerian Kesehatan sebagai distributor vaksin tapi belum ada tindak lanjut bahkan tidak ada respon,” terang Amanda.

Sebelumnya sempat beredar video pengakuan sejumlah pejabat kepada Presiden Joko Widodo telah mendapatkan dosis vaksinasi ketiga. Video tersebut sempat tersiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Padahal jutaan rakyat Indonesia belum mendapatkan vaksin sama sekali. Selain itu, pemerintah berencana menggulirkan vaksinasi dosis ketiga secara berbayar tahun depan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021 menyatakan pemberiaan dosis ketiga diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang sudah mendapat dosis 1 dan 2.

Semestinya dosis ketiga diutamakan untuk para tenaga kesehatan. Meski mereka sudah mendapat dosis 1 dan 2 namun yang mereka dapatkan vaksin Sinovac, dengan efikasi yang belum mumpuni.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto