tirto.id - Meningkatnya suhu di Bumi yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir berdampak langsung pada mencairnya es di Greenland.
Hingga awal Agustus tahun ini, Greenland setidaknya telah kehilangan 12,5 miliar ton es sejak perhitungan di tahun 1950.
MenurutPopular Science, sejak tahun 1980, lapisan es di Greenland mencair 6 kali lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah fantastis ini menunjukkan bahwa lapisan es di Greenland sedang mendekati titik kritis.
Dilansir dari Business Insider, para ilmuwan memprediksi skenario terburuk dari peristiwa ini, yaitu tidak ada lagi es di Greenland di musim panas 50 tahun ke depan.
Jika ini benar-benar terjadi maka seluruh dunia akan mengalami kenaikan permukaan air laut. Parahnya lagi kota-kota di sekitar pesisir akan tenggelam.
Hal ini bisa terjadi karena Pulau Greenland merupakan sebuah daratan yang tertutup es. Berbeda dengan mencairnya es laut, es daratan ketika mencair dapat memengaruhi volume permukaan air laut.
Ketika es laut mencair, konsep mereka sama seperti gelas berisi air dan es, di mana volume tidak bertambah.
Namun, akan berbeda jika es yang mencair terdapat di daratan. Es daratan yang mencair akan mengalir dan menyebabkan kenaikan muka air laut
Penelitian yang dilakukan oleh University of California memeroleh data yang menyatakan bahwa pencairan lapisan salju dan gletser mengubah konstruksi pulau Greenland selama 46 tahun.
Pencairan es ini juga menyebabkan naiknya permukaan air laut mencapai 13,7 milimeter sejak 1972.
Wilayah Arktik memang selalu mengalami musim panas setiap tahunnya, tepatnya pada bulan Juni hingga Agustus.
Puncak terpanas di wilayah ini biasanya terjadi di bulan Juli. Tahun ini, skala kehilangan es di Greenland tidaklah wajar.
Dari tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus, sebanyak 90 persen wilayah di Greenland telah mengalami pencairan.
Dalam waktu 5 hari, Greenland membuang 55 miliar ton air, jumlah ini cukup untuk menggenangi seluruh Florida dengan air setinggi 5 inci.
Tidak hanya wilayah Arktik, wilayah Antartika juga mengalami hal yang sama. Dalam dekade terakhir, Antartika telah kehilangan setidaknya 252 miliar ton es per tahunnya.
Tidak jauh berbeda dengan Greenland yang kehilangan sebanyak 286 miliar ton es per tahun. Dilansir dari National Snow and Ice Data Center, baik Greenland maupun Antartika menyimpan lebih dari 99 persen cadangan air bersih dunia dalam esnya.
Kehilangan es di kedua wilayah ini sama saja akan kehilangan sejumlah besar air bersih yang akan berpengaruh dalam kehidupan di berbagai belahan Bumi.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo