tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya memperkenalkan sebuah aplikasi untuk mengubah citra menjadi partai yang ramah terhadap generasi milenial.
Menteri Perindustrian ini mengatakan, aplikasi bernama G4AR ini sebagai bentuk implementasi terhadap revolusi industri 4.0. Aplikasi ini mengusung pengalaman pengguna yakni augmented reality agar kampanye bisa lebih cepat, masif, dan menjangkau lebih banyak calon pemilih.
"Partai Golkar adalah satu-satunya Partai Politik yang sudah mengimplementasikan revolusi 4.0," kata Airlangga dalam sambutannya di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Pasalnya, kata Airlangga, pemilih Partai Golkar saat ini telah menyebar ke berbagai generasi dan profesi, mulai dari kaum milenial dan akademisi.
Ia pun menegaskan, bersama Presiden Jokowi, Partai Golkar juga bertekad untuk mengimplementasikan sistem DILAN yakni Digital Melayani.
"Partai Golkar kan selalu memperbaharui diri kalau dilihat Partai Golkar sudah regenerasi dibanding dengan partai yang lain. Tentu untuk tongkat estafet ke depan Partai Golkar tentu jadi partai yang kuat," katanya.
Airlangga mengaku optimistis Partai Golkar bisa mengirimkan perwakilan ke DPR hingga 100 orang. Pasalnya, Golkar adalah partai lama yang sudah berkecimpung di dunia politik.
"Kita bukan partai kemarin sore. Kita adalah partai besar dengan segudang pengalaman," tegas Airlangga.
Oleh sebab itu, Airlangga menegaskan bahwa masyarakat harus bersikap optimistis terhadap masa depan Indonesia. Golkar sendiri sudah berusaha berkembang dengan menjadi partai yang terdepan mengikuti revolusi industri 4.0.
"Partai Golkar mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersikap optimis dalam menyambut masa depan. Sekali lagi harus saya tekankan: Indonesia adalah bangsa besar yang terbuka. Kita bukan katak dalam tempurung. Kita adalah harimau yang gagah dan tangguh," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengaku bahwa partainya sering dianggap hanya diisi oleh “orang-orang tua”. Untuk itu, mereka akan mengubah citra menjadi partai “orang muda”. tetapi tidak menghilangkan para senior Golkar di belakangnya.
"Dulu sempat dianggap seperti itu [tua]. Sekarang kaum muda milenial tapi mengarahnya ke Partai Golkar meskipun partai lama, tapi sudah melakukan perubahan besar kita lebih banyak mempercayakan kepada kaum muda," kata Agung.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto