Menuju konten utama

Lagu Entah Apa yang Merasukimu & Bagaimana Konten Viral di Internet

Lagu Entah Apa yang Merasukimu atau Salah Apa Aku ini menjadi viral dan banyak dibagikan warganet di media sosial.

Lagu Entah Apa yang Merasukimu & Bagaimana Konten Viral di Internet
ILIR 7 Salah Apa Aku. youtube/Official Music Video

tirto.id - Lagu Entah Apa yang Merasukimu viral di internet dan media sosial. Lagu yang dipopulerkan band ILIR7 ini mulai viral setelah dipakai dalam aplikasi TikTok dan diaransemen DJ Gagak. Ia mengunggah versi 10 jam lagu ini di YouTube.

Berdasarkan pengamatan Tirto pada Kamis (3/10/2019) pukul 12.06 lagu dengan judul asli "Salah Apa Aku" dari ILIR7 ini sudah ditonton sebanyak 42 juta kali sejak dirilis pada 21 Juni 2018.

"Entah Apa yang Merasukimu" versi Via Vallen juga menjadi #42 di trending YouTube Indonesia pada Kamis, pukul 12.31 WIB. Video ini mendapat 11 juta penayangan sejak diunggah pada 21 September 2019.

Warganet banyak yang membagikan lagu tersebut di media sosial dengan berbagai kreativitas, mulai dari video senam, zumba, hingga foto dan video lucu. Ada banyak alasan mengapa sebuah konten-lagu, film artikel, foto, atau apa pun-viral di internet.

Busines Insider menuliskan, orang-orang membagikan konten secara terpisah untuk sebuah alasan yang sama. Menurut teori psikologis, konten yang terasa baru atau yang mengisi celah informasi akan mengeluarkan dopamin di otak.

Konten yang menyentuh emosi seseorang seperti kegembiraan, kejutan, nostalgia, dan lain-lain juga dapat membuat konten tersebut dibagikan dan menjadi viral di internet.

Ada dua teori psikologis mengapa orang mau membagikan konten di media sosial. Pertama karena mencari kebaruan. Pikiran seseorang bisa lelah karena melihat ide-ide yang sama berulang-ulang.

Jadi, ketika ada sesuatu yang baru, maka akan langsung menarik perhatian. Otak dirancang untuk mencari hal-hal baru dengan cara ini. Melihat sesuatu yang baru dapat memotivasi seseorang untuk lebih menjelajahi lingkungan sekitar, salah satunya lewat sosial media.

Teori kedua adalah soal celah informasi. Manusia terobsesi dengan informasi dan memiliki minat yang besar pada apa yang terjadi di sekitar mereka. Itu sebabnya, ketika media sosial memberikan kesempatan untuk memuaskan keingintahuan itu, seseorang akan langsung menyelaminya.

Para ilmuwan belum mengetahui dengan pasti bagaimana rasa ingin tahu bekerja. Keingintahuan ibarat rasa gatal yang menurut manusia harus terus-menerus dipuaskan. Lebih khusus lagi, menurut teori kesenjangan informasi George Loewenstein, manusia sering bertindak untuk mengisi kesenjangan antara apa yang diketahui, dan apa yang ingin diketahui.

Business Insider merangkum alasan mengapa orang mau membagikan konten, misalnya seperti lagu Entah Apa yang Merasukimu.

  1. Terhubung dengan seseorang dengan minat yang sama.
  2. Mempromosikan produk yang diyakini bermanfaat bagi orang lain.
  3. Mengikuti tren.
  4. Menjadi yang pertama memberi tahu teman tentang tren tersebut.
  5. Membagikan sesuatu tentang diri mereka sendiri.
  6. Bersosialisasi dengan teman offline.
  7. Mempromosikan dengan tujuan yang baik.
  8. Menunjukkan pengetahuan atau kemampuan mereka sendiri.
  9. Memulai percakapan online.
  10. Meningkatkan reputasi mereka di antara teman-teman.
Emosi positif juga mengarahkan seseorang untuk berbagi konten, termasuk hiburan, kasih sayang, kejutan, kebahagiaan, dan kegembiraan. Di sisi lain, nostalgia dan rasa geli adalah dua respons psikologis lain yang memicu seseorang untuk berbagi konten.

Kiri Blakeley dalam tulisan berjudul "Why Does Something Go Viral?" di Forbes, orang-orang biasanya menyukai konten yang sederhana. Konten viral bisa jadi hanya berisi video yang menampilkan seorang nenek yang menari mengikuti irama musik dangdut.

Kedua adalah soal konektivitas. Orang suka membagikan konten yang berhubungan dengan kehidupan dia atau teman-temannya. Konten ini juga bisa jadi ajang untuk menjalin kembali komunikasi dengan teman-teman lama.

Baca juga artikel terkait LAGU VIRAL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hobi
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH