tirto.id - Laba PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) tumbuh 100 persen pada kuartal pertama 2019. Direktur utama Mandiri Syariah, Eko Boy Subari mengatakan peningkatan laba itu ditopang peningkatan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income) yang mencapai 27 persen.
Selain itu, menurut Eko, pertumbuhan pendapatan laba margin bagi hasil juga tercatat meningkat sebesar 15 persen yoy.
"Laba kami di Maret naik 100 persen year on year (yoy), dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini Rp243 miliar, [kuartal 1] tahun lalu Rp121 miliar," kata Eko di gedung Mandiri Syariah, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).
Dengan capaian tersebut, Eko optimistis perusahaannya dapat mencatatkan laba sebesar Rp1-1,2 triliun pada akhir tahun 2019. Pada 2018 lalu, BMS mencatatkan laba bersih sebesar Rp605 miliar.
"Tahun lalu kita 600 miliar. Sampai kuartal 1 kan naik 100 persen, ya doain akhir tahun 1 sampai Rp1,2 triliun lah," ujar Eko.
Dari sisi pembiayaan, Bank Mandiri Syariah juga mencatatkan pertumbuhan 13,3 persen secara tahunan (yoy).
"Outstanding pembiayaan kita sampai dengan Maret [2019], Rp69,4 triliun. Sampai dengan akhir tahun [targetnya] Rp75 triliun," kata Eko.
Sejauh ini, dia menambahkan, realisasi pembiayaan masih ditopang oleh sektor consumer dan retail dengan porsi sebesar 60 persen. Di samping itu, ada pula pembiayaan korporasi serta pendidikan dan kesehatan.
"Untuk korporasi fokus di pembiayaan infrastruktur jalan, pelabuhan dan udara. Kemudian juga pendidikan, artinya kita ada sekolah dan juga rumah sakit," ujarnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom