tirto.id - Presiden La Liga, Javier Tebas, menyebut pihaknya bisa mengalami kerugian hingga mencapai 1 miliar euro jika Liga Spanyol 2019/2020 disetop akibat pandemi Corona atau COVID-19.
"Tidak selesainya musim 2019/2020 akan membawa kerugian yang mencapai 1 miliar euro. Jika kami bisa merampungkannya dengan kondisi tanpa penonton, maka dampak ekonominya menjadi 350 juta euro," tutur Tebas, dikutip laman Soccerway, Selasa (7/4/2020).
Tebas berharap, kompetisi yang terhenti bisa kembali diputar mulai 29 Mei 2020 mendatang. Kendati sisa kompetisi dapat digelar dengan kehadiran penonton, kerugian yang diderita masih sebanyak 150 juta euro.
Sementara terkait hak siar televisi, imbuh Tebas, La Liga juga berpotensi hanya memperoleh pendapatan sebesar 90 persen saja dari nilai total keseluruhan pada musim ini.
"Andai kami bermain dengan adanya penonton, kerugiannya masih di angka 150 juta euro. Sedangkan untuk hak siar TV di liga, kami mendapatkan 90 persen dari nilai total," tutur Tebas.
"Jika kami tidak lagi melanjutkan kompetisi, di samping menyerahkan sisa 10 persen, kami pun wajib mengembalikan 18 persen dari yang telah kami dapatkan," bebernya.
Diharapkan Bisa Dilanjutkan
Liga Spanyol 2019/2020 sudah dihentikan sementara sejak awal Maret lalu. Divisi utama La Liga menghelat laga untuk terakhir kali pada Senin (9/3/2020) ketika kompetisi memasuki pekan ke-27.
Sisa 11 pekan dari total 38 jornada diharapkan oleh Tebas bisa dilanjutkan pada 29 Mei 2020 mendatang.
Meskipun demikian, pihaknya juga perlu untuk menyesuaikan jadwal dengan Liga Champions Eropa yang juga mengalami penundaan dengan alasan yang sama.
"Kami masih mempertimbangkan ide untuk kembali bermain di Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya, pada 29 Mei atau, sebagai alternatifnya, yakni 6 Juni atau 28 Juni," beber Tebas.
"Jika kami memulai La Liga pada 28 Mei, Liga Champions akan selesai pada Juli. Andai kami memulai [liga] pada 6 Juni, semua kompetisi akan dimainkan secara bersama hingga 31 Juli," paparnya.
Tebas sekali lagi berharap, kompetisi musim ini melewati bulan Agustus lantaran bisa mengganggu untuk jadwal musim berikutnya.
Sementara untuk opsi pembatalan, belum ada pembicaraan terkait pilihan ini meskipun peluang utamanya adalah kembali menggelar laga tanpa penonton.