tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah kembali melemah. Rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat siang (20/3/2020) menembus level Rp16.000 per dolar AS.
Pada pukul 11.21 WIB, rupiah bergerak melemah 125 poin atau 0,79 persen menjadi Rp16.038 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.913 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, pelemahan rupiah memang masih terbuka ke level tertinggi pada Juni 1998 lalu di Rp16.850 per dolar AS.
"Belum ada indikasi reversal (pembalikan) secara teknikal," ujar Ariston, seperti dilansir dari Antara.
Dari sisi fundamental terutama dari penyebaran wabah Virus Corona baru atau COVID-19 global, kata dia, belum ada perubahan secara signifikan.
Sentimen positif hanya datang dari Cina yang melaporkan penambahan kasus nol untuk hari kedua di episentrum COVID-19 di Provinsi Hubei.
"Berita ini memberikan sentimen positif ke pasar keuangan, terutama indeks saham Asia seperti Hongkong, Shanghai, dan Korea pagi ini," kata Ariston.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp16.273 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.712 per dolar AS.
Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Bank Indonesia untuk terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak pasar keuangan yang ditimbulkan pandemi global Virus Corona baru atau COVID-19.
Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai kebijakan fiskal dan moneter melalui telekonferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, meminta Bank Indonesia menjaga nilai tukar mata uang rupiah, sembari tetap menjangkar laju inflasi agar terkendali dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam negeri.
“Saya minta sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dalam hal ini, Kementerian Keuangan, BI, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan terus diperkuat. Saya minta BI fokus terus jaga stabilitas nilai tukar rupiah, jaga inflasi, dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam negeri,” ujar Presiden Jokowi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya menyebut, berkurangnya aliran modal asing masuk akibat peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global telah memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah sejak pertengahan Februari 2020.
"Hingga 18 Maret 2020, rupiah secara rerata melemah 5,18 persen dibandingkan dengan rerata level Februari 2020, dan secara point to point harian melemah sebesar 5,72 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Perry Warjiyo mengatakan penyesuaian aliran modal asing masuk di pasar keuangan domestik itu terjadi akibat meluasnya penyebaran COVID-19 hingga Amerika Serikat dan Eropa.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti