tirto.id - Sandiaga Uno membantah bahwa dirinya mencuri start kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta lewat pertemuannya dengan anak yatim di Phon Chan Restaurant di Grand Indonesia lantai tiga Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).
Calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan calon gubernur Anies Baswedan ini mengaku, dirinya hanya bersilaturahmi dengan para anak yatim saat pembukaan restoran tersebut.
"Saya tidak melakukan kampanye. Saya melakukan kegiatan dengan rumah yatim piatu dan itu acaranya sudah terjadwal sudah lama," tegas Sandiaga.
Ia mengungkapkan, dirinya sangat menghargai anak - anak yatim piatu dari seluruh belahan Indonesia yang menggantungkan harapannya di ibu kota.
"Tapi akan saya perhatikan masukan dari Bawaslu tersebut Dan tentunya kita akan patuh apapun yang di tentukan oleh UU dan Peraturan. Saya komit untuk itu," ujarnya.
Sebelumnya, saat menjalani tes psikologi di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo pada Sabtu malam, Sandiaga melontarkan pujiannya terhadap fasilitas rumah sakit tersebut.
"Saya di sini melihat fasilitas dan layanannya prima serta berkelas dunia. Ini bisa menjadikannya sebagai 'medical tourism' (wisata kesehatan)," kata Sandiaga usai menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo di Jakarta, Sabtu malam.
Sandiaga mengungkapkan, saat ini kota-kota besar seperti Singapura dan Kuala Lumpur telah memberikan insentif kepada wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke kotanya.
"Memberikan insentif dibayari tiket, dikasih kamar gratis , dikasih juga voucher buat belanja untuk mereka melakukan medical check up. Kita juga bisa melakukan di Jakarta karena kita punya fasilitas bagus di sini," ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya RSAL Mintohardjo, maka dapat mendorong warga Jakarta untuk melakukan cek kesehatan di RSAL dan tidak perlu melakukan cek kesehatan ke luar negeri.
"Pemprov DKI Jakarta bisa mempromosikan, karena itu akan meningkatkan pariwisata yang berkaitan dengan kesehatan. Itu yang saya lihat sebagai peluang yang belum kita sentuh secara menyeluruh," kata Sandiaga.
Hal itu merupakan salah satu yang mudah dapat dilakukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
"Namun hal yang paling penting adalah menjaga agar biaya kesehatan di Jakarta tidak tinggi,” pungkasnya.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra