Menuju konten utama

5 Contoh Cerita Libur Sekolah di Rumah Saja

Tugas membuat cerita liburan sekolah merupakan hal rutin bagi siswa saban tahun. Berikut beberapa contoh cerita liburan sekolah bersama keluarga.

5 Contoh Cerita Libur Sekolah di Rumah Saja
Ilustrasi contoh cerita liburan sekolah bersama keluarga. foto/istockphoto

tirto.id - Para siswa biasanya memperoleh tugas menulis cerita saat memasuki liburan akhir semester. Tugas tersebut berkaitan dengan rangkuman kegiatan peserta didik selama liburan.

Tugas membuat cerita liburan semester tersebut umumnya harus dikumpulkan pada awal semester.

Beberapa murid tentu bersemangat menceritakan momen liburannya berwisata ke tempat baru atau mengunjungi sanak saudara. Namun, tidak sedikit juga siswa yang mengisi liburan dengan di rumah saja, menikmati waktu luang bersama keluarga karena beberapa alasan.

Hal inilah yang membuat siswa bingung ketika membuat cerita libur sekolah di rumah saja untuk tugas sekolah. Padahal, tentu para siswa melakukan kegiatan yang disukai saat di rumah. Mereka hanya bingung harus memulai menulis cerita pribadi dari mana dan bagaimana caranya.

Kumpulan Contoh Cerita Liburan di Rumah Saja

Berikut adalah beberapa contoh cerita liburan sekolah di rumah sesuai pengalaman yang bisa dijadikan referensi menulis:

1. Cerita libur sekolah di rumah saja: mengecat ulang kamar tidur

Waktu liburan sekolah di rumah bisa dihabiskan dengan cara mengecat ulang kamar tidur. Berikut contoh cerita libur sekolah di rumah saja tentang kegiatan mengecat kamar:

Libur semester kali ini aku awali dengan menata ulang kamar tidurku. Aku sudah sangat bersemangat ketika mendapatkan ide ini dari kakakku, Mas Niko, bahkan sebelum libur dimulai. Hari pertama libur semester, aku dan kakak membeli peralatan yang dibutuhkan yaitu cat, roll dan kuas, dan beberapa ornamen dinding.

Kami memulai menata ulang kamar empat hari setelahnya karena aku sempat demam selama dua hari. Hari itu, setelah sarapan pukul 8, aku, Mas Niko dan ayah menata ulang kamarku. Mas Niko dan ayah memindahkan lemari, meja belajar, dan tempat tidurku di ruang sebelah sedangkan aku menyapu dan membersihkan ruangan sebelum akan dicat.

Dua hari sebelumnya, Mas Niko telah membuat gambar rancangan mural terlebih dahulu. Pada hari pengecatan, kami memakai warna dasar warna putih. Setelah itu, Mas Niko yang pandai menggambar membantuku dengan membuatkan pola di dinding dengan pensil untuk dijadikan mural, Inilah bagian yang sangat aku tunggu-tunggu! Kami hanya perlu mengecat sesuai warna yang sudah ditentukan di gambar. Kami mengikuti pola yang sudah dibuat di dinding.

Mas Niko menggambar ombak dan matahari yang berdampingan. Warna biru yang digunakan untuk ombaknya terdiri dari beberapa jenis seperti biru tua, biru muda, bahkan ada yang seperti abu-abu. Sedangkan untuk warna matahari kami menggunakan warna kuning seperti kuning telur rebus. Butuh waktu dua hari untuk kami menyelesaikan pengecatan dinding kamarku.

Kemudian, kami melanjutkan dengan mengatur ulang posisi perabot kamarku. Ayah dan Mas Niko yang melakukannya, sedangkan saat itu aku membantu ibu membuatkan minum es teh untuk kami dan mengeluarkan snack untuk mengganjal perut. Setelah perabot selesai ditata, Mas Niko masih membantuku untuk menempelkan ornamen dan hiasan di dinding agar semakin indah.

Meskipun terasa sangat lelah, tapi aku sangat menyukai dan puas atas hasil kerja keras kami selama ini. Aku sangat berterima kasih kepada Mas Niko dan ayah yang telah membantu dan ibu yang sudah memasakkan makanan untuk kami.

2. Contoh cerita liburan sekolah bersama keluarga: menonton film

Berikut cerita liburan sekolah bersama keluarga yang dihabiskan dengan menonton film:

Namaku Dinda, libur sekolah kali ini aku, Mama, Papa, Kak Adi dan Dik Nanda menonton film di rumah. Sebenarnya kami sudah sering melakukan ini setiap liburan sekolah jadi seperti agenda rutin tahunan. Kali ini Dik Nanda meminta untuk menonton film kartun.

Sebelum mulai, kami menyiapkan snack untuk dimakan saat menonton film. Kami telah membeli beberapa snack dari toko. Aku dan Mama membuat popcorn rasa karamel, Kak Adi dan Dik Nanda membuat minuman, sedangkan Papa mengatur proyektor kecil untuk kami menonton nanti.

Papa juga mengatur tempat kami duduk nanti. Papa membuat benteng dari tumpukan bantal, guling dan boneka juga beberapa selimut tebal yang kami miliki. Ruang tengah sudah sangat gelap sehingga membuat Mama terkejut saat membawa popcorn dan snack lain ke sana.

Papa dan Mama duduk di paling pinggir sisi kanan dan kiri, aku berada di paling tengah dengan Kak Adi di sampingku dekat Papa dan Dik Nanda di sampingku dekat Mama. Film kartun kesukaan Dik Nanda kali ini menceritakan tentang seseorang yang berpetualang di hutan rimba untuk menemukan harta karun tersembunyi.

Dik Ninda sangat suka dengan popcorn karamel buatan kami, tapi film baru satu jam diputar Dik Ninda sudah tertidur pulas di pangkuan Mama. Meskipun film kartun, tapi kami menontonnya sampai selesai satu jam kemudian. Karena Dik Nanda sudah tidur, Mama membawanya ke kamar sehingga kami bertiga bisa melanjutkan untuk menonton film lain dengan tema aksi kesukaan kami.

3. Cerita tentang liburan tahun baru di rumah

Berikut contoh cerita tentang liburan tahun baru di rumah dengan membakar ikan bersama-sama:

Setiap akhir tahun biasanya kami pergi ke luar kota untuk menginap di pegunungan. Aku sangat suka pergi ke daerah pegunungan karena hawanya yang dingin dan segar, juga karena pemandangannya yang indah, banyak pepohonan hijau yang rindang tidak seperti di kota.

Namun kali ini kami memilih untuk di rumah saja karena ada saudara kami yang datang menginap selama beberapa hari sampai pergantian tahun. Ada Bibi Ratna, Om Wahyu, kakak sepupuku yang kembar namanya Bagus dan Bagas, dan kakak yang paling tua namanya Kak Kinan.

Rumah Bibi Lisa berada di kota lain namun masih tidak terlalu jauh. Dalam perjalanan, mereka sudah membeli beberapa jenis ikan. Ada ikan gurame, ikan nila, dan ikan kakap. Kami berencana untuk membakarnya bersama sama pada malam pergantian tahun.

Karena Papa tidak suka ikan, maka pada pagi hari aku dan Kak Kinan ke pasar di dekat rumah untuk membeli beberapa potong ayam, bumbu-bumbu, sosis, tempura, dan otak-otak untuk camilan. Sore harinya Mama dan Bibi Ratna membuat racikan bumbu untuk ikan.

Karena ikan yang dibeli terlalu banyak, kami mengundang tetangga baruku yang baru saja pindah, namanya Bibi Zahra dan Om Gilang dan anaknya yang masih TK namanya Tamara. Om Gilang ternyata membawa beberapa kembang api stik yang bisa dipegang dan kami menyalakannya bersama Tamara saat yang lain sibuk membakar ikan.

Membakar ikan memang sangat lama tapi kami bergantian melakukannya dan ini terasa menyenangkan karena kami melakukan semuanya secara bersama sama. Kak Kinan mendahulukan sosis yang kami beli tadi untuk dibakar pertama sebelum membakar ikan. Dengan menggunakan bumbu yang sama, sosis tempura dan otak-otak menjadi lebih enak. Saat sudah selesai membakar semua ikan, kami duduk dan makan malam bersama di teras rumah menyambut pergantian tahun.

4. Cerita liburan sekolah di rumah membantu ibu memasak pasta

Berikut contoh cerita liburan sekolah bersama keluarga memasak pasta:

Aku sangat suka spageti karena bentuknya seperti mie dengan saus merahnya yang enak namanya saus bolognese. Namun kali ini ibu membelikanku spageti dengan bentuk yang sedikit berbeda karena spagetinya lebih pipih. Kata ibu ini adalah jenis pasta yang lain yang namanya fettucini.

Aku juga sangat senang karena di akhir liburanku sebelum sekolah kembali, aku membantu ibu memasak fettucini. Kami membuat sendiri sausnya. Namun bukan bolognese kesukaanku, kami mencoba membuat saus krim carbonara berwarna putih.

Kami menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasta fettucini dan air, keju, susu putih, cooking cream, smoked beef, bawang putih, bawang bombay, oregano kering, pala bubuk, merica bubuk, garam, dan gula. Mulai sekarang aku harus mulai membantu ibu di dapur dan belajar memasak masakan kesukaanku. Kukira memasaknya akan mudah, namun ternyata cukup rumit.

Pertama-tama kami merebus air dicampur dengan sedikit garam dan minyak agar fettucini tidak lengket, setelah matang fettucini disisihkan. Aku membantu ibu dengan mengupas dan memotong kecil-kecil bawang putih dan bawang bombay juga beberapa lembar smoked beef.

Setelah semua dipotong, kami mulai menumis bawang dan smoked beefnya sebelum memasukkan bumbu yang lain dan pasta fettucininya. Kemudian susu putih dan cooking cream dimasukkan terakhir. Ibu memintaku untuk mencicipi sausnya sendiri. Ini membuatku belajar mengoreksi rasa dan menambah beberapa bumbu yang dirasa kurang. Aku beberapa kali menambahkan garam, namun ketika ibu mencobanya kembali rasanya terlalu asin. Ibu menambahkan sedikit gula putih untuk menyeimbangkan rasa.

Kompor dimatikan ketika rasanya sudah pas, lalu kami menuangkannya ke dalam piring kami masing-masing dan menaburkan sedikit keju di atasnya. Rasanya sangat enak. Sekarang aku jadi tahu bagaimana cara memasak pasta yang enak, aku juga belajar dari ibu tentang tips-tips memasak yang bisa aku gunakan nanti di lain hari.

5. Cerita libur sekolah di rumah saja membuat taman

Berikut contoh cerita liburan sekolah di rumah membantu ibu membuat taman dan menanam bunga:

Suasana matahari terik menggantung di langit biru ketika aku dan ibu memutuskan untuk menghabiskan liburan di rumah. Meskipun tidak ada rencana untuk pergi jauh, kami berdua memiliki ide brilian: membuat taman kecil di halaman belakang rumah kami.

Dengan semangat penuh, aku dan ibu pergi ke pusat kebun setempat untuk membeli bibit-bibit bunga dan tanaman hias. Kami memilih berbagai jenis bunga, mulai dari mawar berwarna-warni hingga bunga matahari yang ceria. Di samping itu, kami mendapatkan beberapa tanaman hijau yang indah untuk memberikan kesan alami pada taman kecil kami.

Kembali ke rumah, kami segera menggali tanah di sudut halaman belakang yang masih kosong. Kami saling membantu menanam bunga dan menata tanaman dengan cermat. Aku tertawa riang sambil memasukkan tanaman hijau ke dalam pot. Sementara itu, ibu fokus menata bunga-bunga indah.

Setelah beberapa jam, taman kecil kami mulai terlihat seperti surga kecil yang penuh warna. Matahari senja membuat warna-warni bunga kian bersinar, menciptakan pemandangan yang memesona di halaman belakang rumah kami. Aku dan ibu duduk di kursi taman yang kami letakkan di tengah-tengah, merasa bangga dengan hasil kerja keras kami.

Selama liburan, taman kecil kami menjadi tempat favorit untuk bersantai. Ibu sering membawa buku-bukunya ke taman, duduk di bawah naungan pohon kecil. Aku sendiri menemukan kebahagiaan dalam merawat tanaman dan memeriksa pertumbuhan bunga-bunga setiap hari.

Taman kecil itu juga menjadi saksi dari momen-momen berharga keluarga kami. Kami sering mengadakan piknik di taman, mengundang teman-teman, dan mengadakan acara kecil di sana. Malam hari, kami menyusun lampu-lampu taman yang menambah pesona keindahan taman.

Liburan di rumah ternyata menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagiku. Aku belajar tidak hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang kerja sama, kesabaran, dan kebahagiaan sederhana, yang bisa dihasilkan dari menciptakan sesuatu bersama-sama. Taman kecil kami bukan hanya tempat bunga tumbuh, tetapi juga simbol kebersamaan dan kebahagiaan di rumah minimalis kami.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Fadli Nasrudin