Menuju konten utama

Kuliah di Skotlandia, Kenapa Tidak?

UWS tercatat sebagai kampus terbaik keempat di Britania Raya—setingkat di bawah Cambridge—untuk fakultas Education. Sedangkan menurut survei Guardian University Guide 2017, UWS merupakan universitas terbaik kelima untuk kategori Civil-Engineering.

Kuliah di Skotlandia, Kenapa Tidak?
Ilustrasi British Council. FOTO/Dok. British Council

tirto.id - Britania Raya merupakan destinasi belajar yang menarik bagi orang Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis British Council Higher Education Student Data (HESA) pada tahun akademik 2015/2016, ada 3.445 orang Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Britania. 1.080 orang di antaranya mengambil jurusan-jurusan dalam rumpun bisnis, perbankan, dan keuangan. Setahun kemudian, jumlah itu meningkat jadi 3.945, dengan 1.165 mahasiswa memilih jurusan-jurusan tersebut.

Sistem pendidikan Britania Raya dikenal sebagai salah satu yang terunggul di dunia. Selain mutu, ada pula faktor keberagaman. Sebut saja bidang-bidang ilmu yang pengembangannya dibutuhkan dunia masa kini, kampus-kampus mereka menyediakannya.

Salah satu kampus terpandang di Britania Raya adalah University of the West of Scotland (UWS). Pada 2008, Times Higher Education menempatkannya dalam kategori 501-600 universitas terbaik di dunia. Istimewa? Ya, mengingat UWS baru dibentuk pada tahun 2007. Kini, 10 tahun kemudian, survei yang dilakukan Times Higher Education menempatkan UWS pada daftar 200 universitas terbaik di dunia untuk kategori usia di bawah 50 tahun.

Meski baru berdiri pada 2007, UWS sebetulnya punya rekam jejak yang panjang dalam dunia pendidikan. Universitas yang punya lima kampus di Skotlandia dan Inggris ini melanjutkan tradisi pendidikan yang sudah ada sejak 120 tahun sebelumnya.

“Awalnya, Pada 1897, saat status kampus kami masih politeknik, kami mendidik orang-orang untuk meningkatkan keahlian mereka di bidang tekstil,” ujarVice-Principal & Pro Vice-Chancellor (Global Engagement) UWS, Andrew Disbury, kepada Tirto.

Andrew yang tengah melakukan kunjungan ke kantor British Council Indonesia menjelaskan: Paisley—kota yang satu abad kemudian melahirkan UWS—merupakan jantung industri tekstil Skotlandia di era awal Revolusi Industri. Saat itu banyak pabrik tekstil berdiri di Paisley, sehingga kota itu berperan penting dalam perkembangan industri tekstil Britania Raya.

Pada 1992 kebijakan pemerintah mengharuskan seluruh politeknik di wilayah Britania Raya mengubah statusnya menjadi universitas. Maka berdirilah University of Paisley dengan gabungan sumberdaya 3 kampus politeknik. Pada 2007, universitas itu berubah menjadi University of West Scotland (UWS).

Saat ini terdapat 6 fakultas di UWS, yakni Business & Entreprise, Education, Engineering & Computing, Health, Media, Culture & Society, dan Science & Sport. Menurut Complete University Guide (2018), UWS tercatat sebagai kampus terbaik keempat di Britania Raya—setingkat di bawah Cambridge—untuk fakultas Education. Sedangkan berdasar survei yang dilakukan Guardian University Guide 2017, UWS merupakan universitas terbaik kelima untuk kategori Civil-Engineering.

“Tidak hanya memberikan pelayanan terbaik di bidang akademik, UWS juga berkomitmen untuk memberikan pengalaman hidup menarik kepada para mahasiswa. Pengalaman menggembirakan ala Skotlandia,” kata Andrew.

Apa yang disampaikan Andrew tampak bukan sekadar promosi, melainkan komitmen yang sudah teruji. Pada 2017, survei yang dilakukan Times/Sunday Times Good University Guide menyebut UWS sebagai universitas nomor 1 di Skotlandia ditilik dari sisi pengalaman siswa dan kualitas pengajaran.

“Kepuasan mahasiswa UWS sangat tinggi. Jika kepuasan mereka menurun sedikit saja, kami bertanggungjawab untuk segera ambil tindakan memperbaiki kinerja,” Andrew melanjutkan.

Infografik Advertorial British Council

Negeri Para Penemu

Lepas dari capaian-capaian prestisius UWS, atmosfer Skotlandia juga memang jadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang ingin menambah pengalaman hidup sekaligus menambah jaringan perkawanan. Sebagai gambaran, ada 3.000 mahasiswa internasional yang kini tengah belajar di UWS. Jumlah itu tentu akan bertambah dengan jumlah mahasiswa kampus-kampus lain di seantero Skotlandia.

Selain dikenal dengan kastil-kastil abad pertengahannya yang menawan, Skotlandia juga dikenal sebagai negeri “para penemu”. Sejumlah temuan besar yang mengubah lanskap dunia hingga seperti saat ini—mesin uap, telepon, televisi, ATM— juga ditemukan orang-orang Skotlandia.

Televisi ditemukan John Logie Baird pada 1926, ATM dibuat John-Shepherd Barron pada 1967, Alexander Graham Bell menemukan telepon pada 1876, dan James Watt menemukan mesin uap pada 1769. Sistem konstruksi perkerasan jalan dengan sistem tumpang tindih menggunakan batu-batu pecah ukuran 3 inci—dikenal sebagai Sistem Makadam—ditemukan seorang insinyur Skotlandia bernama John Loudon McAdam pada awal abad 19. Di bidang farmasi, Skotlandia menyumbangkan nama Alexander Fleming, ilmuwan yang pada 1928 menemukan penisilin.

Boleh jadi temuan-temuan baru akan terus lahir dari negeri yang sudah berdiri sejak abad ke-9 ini. Kurikulum pendidikan yang diterapkan UWS menunjang harapan itu. Dalam proses belajar-mengajarnya, UWS menerapkan konsep link & match antara pihak universitas, industri, dan pemerintah. Pemerintah mengeluarkan dana tak sedikit untuk riset dan penelitian, dan tak jarang kebijakan mereka bersesuaian dengan hasil riset universitas. Saat lulus, para alumni juga sudah punya kecakapan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tak heran, menurut data yang dirilis Higher Education Statistics Agency (2015/16), 94 persen lulusan UWS tercatat sudah bekerja atau melanjutkan studi setelah enam bulan mereka lulus.

“Kami memberi pelatihan rutin kepada para perawat dan kampus kami tercatat sebagai penyuplai perawat terbesar di Skotlandia. Kami juga memberi pelatihan kepada awak media (termasuk BBC dan beberapa media lokal di Skotlandia). Bagi para pekerja industri siber, kami memberi pelatihan soal cyber security, big data, dan lain-lain yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia saat ini. Dan tak kalah penting dari itu semua, kami tentu melatih pengajar dan staf internal kami,” ujar Andrew.

Andrew menyatakan: bahkan seandainya calon mahasiswa terkendala kemampuan berbahasa Inggris, pihak UWS dapat membantu. “Kami menyediakan kursus khusus untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa internasional,” katanya. Dan pada saat bersamaan, UWS juga menyediakan berbagai kursus yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa—kursus-kursus yang dapat menunjang karier mereka di masa mendatang.

“Apa pun jurusannya, pihak University of West Scotland menjamin lulusannya mendapatkan 3 keuntungan berikut: Universal, Work-ready, dan Successful,” ujar Andrew, tersenyum.

Tahun ini, batas waktu pendaftaran untuk perkuliahan yang dimulai pada September mendatang adalah 13 Agustus 2017. Informasi lain mengenai UWS dapat dilihat di www.uws.ac.uk

.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis