tirto.id - Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik menilai Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan tahap II (DPTHP-II) untuk Pemilu Serentak 2019 masih amburadul, termasuk di ibukota DKI Jakarta.
Pihaknya mencatat di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) saja, ada 132 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jumlah pemilihnya kurang dari 20 orang, bahkan ada satu TPS yang jumlah pemilihnya hanya ada satu orang.
"Kalau satu RT cuma satu berarti ada yang hilang. Ini ada penghilangan hak pilih warga negara, ini hukum pidana ini," ujar Taufik di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
Belum lagi, kata Ketua DPW Partai Gerindra DKI Jakarta itu menemukan adanya kejanggalan data yang tertera di KPU.
Pada salah satu daerah di Jakarta Selatan tertulis 22 RW. Padahal setelah dikroscek dengan data yang tertera di situs jakarta.go.id, di wilayah tersebut hanya ada 11 RW.
"Dugaan saya, ini menjurus kecurangan," ungkapnya.
Taufik meminta KPU segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia khawatir bila tak segera diselesaikan akan menghilangkan hak demokrasi warga negara untuk memilih di Pemilu 2019.
"Saya meyakini, ini jumlahnya masih ribuan. Kami juga sudah menghubungi KPU," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari