tirto.id - Anggota Divisi Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, merespons hasil survei LSI Denny JA yang menyebut bahwa pemilih muslim cenderung ke Prabowo-Sandiaga. Sedangkan elektabilitas Jokowi-Maruf dari pemilih muslim mengalami penurunan.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa ada penurunan suara muslim bagi Jokowi-Maruf. Bila ditilik lebih jauh, jumlah pemilih Jokowi-Maruf mengalami fluktuasi sementara Prabowo-Sandi cenderung mengalami kenaikan.
Pada Agustus 2018, pemilih muslim Jokowi berada pada 52,7 persen, tetapi pada Januari 2019 hanya 49,5 persen. Sementara itu, di kubu Prabowo-Sandi mengalami kenaikan, bertahan dari 27,9 persen pada Agustus 2018 menjadi 35,4 persen pada Januari 2019.
Ferdinand mengatakan bahwa hasil survei tersebut membuktikan kegagalan Maruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo.
"Hasil survei tersebut menunjukkan kegagalan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres bagi Jokowi. Bukan menambah malah menurunkan suara. Ditambah lagi blunder terhadap Abu Bakar Baasyir, semakin menjauhkan pemilih Islam dari Jokowi," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan Tirto, Jumat (8/2/2019) sore.
Faktor lain, menurut Ferdinand, adalah pada kebijakan-kebijakan Jokowi yang selama ini tidak pro kepada umat Islam.
"Kebijakannya pun tidak kunjung menunjukkan keberpihakan kepada umat muslim, jadi wajar penurunan suara pun terjadi. Justru Jokowi akan kalah karena pemilih Islam akan meninggalkan Jokowi dan ujungnya Jokowi kalah karena ditinggal mayoritas Islam," kata Ferdinand.
Ferdinand percaya bahwa di hari pemilihan akan makin banyak pemilih muslim yang akan mencoblos Prabowo-Sandiaga.
"Ya tentu, dan kekuatan utama pendukung Prabowo adalah pemilih Islam yang diperlakukan tidak adil di rezim Jokowi," kata ujar dia.
Sementara itu dalam keterangan tertulis kepada media, Jumat (8/1/2019) Ma'ruf Amin meminta para relawan dan partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf untuk memaksimalkan potensi suara di pemilihan presiden 2019.
"Jadi potensi besar, tapi kalau hasilnya kecil ini ada yang tidak beres, ada yang mis," tutur Ma'ruf.
Sembilan partai politik diketahui sejak awal telah menyatakan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf, yakni PDI Perjuangan, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, dan Hanura. Bahkan, baru-baru ini dukungan bertambah dari Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.
"Partai pengusung besar. Jadi 10 partai dengan masuknya (dukungan) PBB. Gimana ini dikonversi menjadi poin elektabilitas," ujar Ma'ruf.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Agung DH