tirto.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa buka suara terkait rencana demonstrasi mahasiswa menjelang dan saat pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden, pada 20 Oktober 2019.
Andika berkata, demonstrasi merupakan hak dan diperbolehkan. “Demonstrasi sudah diatur oleh UU menyampaikan berpendapat. Penyampaian pendapat pasti diperbolehkan,” kata Andika, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Namun, kata Andika, demo yang dilakukan tak boleh mengganggu hak orang lain serta mengikuti aturan.
“Jadi dalam menyampaikan pendapat, mereka tidak boleh mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain, mengikuti aturan moral yang diakui secara umum,” kata Andika.
Andika juga menyampaikan demonstrasi yang dilakukan tak boleh mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
"Itu sudah diatur. Termasuk di mana mereka bisa berdemonstrasi," kata Andika. Namun, ia tak menyampaikan dasar aturan atau rujukan aturan yang dimaksud.
"Rencana-rencana [aksi] itu tidak ada yang melarang. Bahkan pemerintah, secara eksplisit menyatakan demonstrasi itu boleh, demonstrasi itu diatur, namanya juga kemerdekaan menyampaikan pendapat," kata Andika.
Karena itu, kata dia, institusinya siap membantu mengamankan.
“Kemarin sudah kami buktikan. Kami siap mengerahkan hampir seluruh kekuatan angkatan darat untuk membantu,” kata dia.
Pernyataan Andika ini berbeda dengan imbauan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo. Ia malah meminta para mahasiswa tak menggelar demonstrasi.
Bamsoet berharap mahasiswa menghormati momen pelantikan presiden-wakil presiden yang dianggapnya sangat sakral dan disaksikan warga dunia.
"Ya saya berharap kepada adik-adik mahasiswa untuk mengurungkan niat demo karena harus menghormati peristiwa pelantikan presiden besok, karena peristiwa sangat sakral bagi bangsa kita dan akan disaksikan oleh dunia," ujar Bamsoet di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).
Politikus Partai Golkar itu meminta mahasiswa untuk menjaga nama baik bangsa dengan tak menggelar aksi unjuk rasa di saat Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik pada 20 Oktober nanti. Apalagi saat itu akan ada banyak kepala negara yang diundang dalam pelantikan itu.
"Jadi kalau adik-adik mahasiswa demo itu kurang elok bagi bangsa kita, bangsa kita sendiri, jadi kita berharap para adek adek urungkan niat demo itu karena yang kita utamakan adalah nama naik bangsa," ungkapnya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Abdul Aziz