tirto.id - Menjelang laga final Piala Dunia 2018 antara Kroasia vs Perancis pada Minggu (15/7/2018) pukul 22.00 WIB di Stadion Luzhniki Moskwa, Luka Modric mendapatkan pujian khusus dari dua legenda sepak bola, Ricardo Kaka dan Didier Drogba. Sentuhan magis sang gelandang internasional Kroasia diibaratkan bagai tarian indah.
Lagu kebangsaan La Marseillaise milik Perancis dan Lijepa Nasa Domovino kepunyaan Kroasia akan berkumandang di Stadion Luzhniki malam ini. Kedua tim akan bertarung di partai final Piala Dunia 2018 untuk menjadi yang terbaik di gelaran akbar empat tahunan tersebut.
Kaka, yang pernah mendapatkan gelar Ballon d'Or ketika berada di AC Milan, mengungkapkan kekagumannya kepada Luka Modric sebelum pertempuran Kroasia dan Perancis.
"Luka [Modric] menunjukkan kepada kita bahwa begitu mudahnya memainkan sepakbola.
"Percayalah, bahwa sebenarnya bermain sepakbola sangatlah sulit. Memainkan Piala Dunia lebih sulit lagi, tetapi dia bermain seperti pertandingan biasa. Ini seperti tarian untuknya," kata Kaka dikutip FourFourTwo.
Menurut Kaka, Luka Modric merupakan pemain luar biasa dan berada pada level yang tinggi. Modric telah memenangkan 4 gelar Liga Champions dan kini ia memiliki kesempatan untuk meraih gelar Piala Dunia untuk pertama kalinya sebagai kapten timnas Kroasia.
"Dia pantas mendapatkannya karena dia pria yang baik, selalu rendah hati. Jadi selamat untuk Modric," sebut Kaka.
Tak hanya Kaka, mantan Pemain timnas Pantai Gading, Didier Drogba pun memiliki pendapat yang serupa terhadap Luka Modric. Menurutnya, mantan pemain Tottenham Hospurs itu memiliki potensi untuk meraih gelar Ballon d'Or tahun ini.
"Kroasia, hanya (memiliki) empat juta penduduk dan mereka bisa sangat bangga dengan hasil ini. Luka Modric telah membawa Kroasia ke final Piala Dunia dan itu adalah pencapaian besar baginya.
"Dia telah berada di level tertinggi selama sepuluh tahun. Jika Modric memenangkan Golden Ball (Pemain Terbaik Piala Dunia), hal it bakal hebat, dia akan pantas mendapatkannya,” ucap mantan pemain Chelsea tersebut dikutip FIFA.
Editor: Hendi Abdurahman