tirto.id -
Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai kiritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ke media tidak tepat. Menurutnya kekecewaan dan protes Prabowo soal Aksi Reuni 212 yang tak banyak diliput media tidak baik untuk sistem demokrasi.
Sebab menurutnya pemberitaan media yang bebas adalah bentuk dari demokrasi yang berkualitas. Dengan memarahi media tentu kerja sama untuk mewujudkan demokrasi yang baik sulit direalisasikan.
"Pak Prabowo mungkin teori demokrasinya banyak, tetapi praktik demokrasinya mungkin karena beliau selama ini dididik untuk satu komando ya mungkin itu efeknya dan menurut saya pemimpin Indonesia ke depan kalau demokrasi ini mau dipelihara tidak boleh orang-orang seperti Pak Prabowo," kata Karding di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurut Karding, Prabowo sendiri bisa dikenal oleh masyarakat karena pemberitaan yang luas dari media. Seharusnya Prabowo tidak menganggap media memberitakan tidak objektif apabila belum ada bukti yang nyata.
"Pak Prabowo dan Gerindra besar itu karena pers dan menurut saya pers ini adalah satu pilar tersendiri dalam membangun demokrasi," tuturnya lagi.
Dalam pidatonya di Hotel Grand Sahis Jaya kala menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional Prabowo menuding media massa atau pers telah berupaya memanipulasi demokrasi. Pemberitaan Reuni Akbar 212 menjadi contoh nyatanya.
"Hebatnya media-media dengan nama besar dan katakan dirinya objektif, padahal justru mereka bagian dari usaha memanipulasi demokrasi. Kita bicara yang benar ya benar, yang salah ya salah, mereka mau katakan yang 11 juta hanya 15 ribu. Bahkan ada yang bilang kalau lebih dari 1.000 minta apa itu terserah dia," papar Prabowo.
Setelah acara, dia juga menolak ditanya oleh wartawan. Menurutnya kebebasan pers harus memberitakan apa adanya.
"Ya tapi redaksi kamu bilang enggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu, itu kan tidak objektif, nggak boleh dong," kata Prabowo.
Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel
tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Jay Akbar
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Jay Akbar