tirto.id - Pemerintah menyiapkan Kapal Republik Indonesia dr Soeharso di Dermaga Komando Armada II Surabaya sebagai opsi penjemputan 74 WNI yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess di perairan Jepang.
Berdasarkan pantauan Antara di Dermaga Koarmada II Surabaya, Kamis (20/2/2020), beberapa petugas tengah menyiapkan logistik yang diperlukan sepanjang perjalanan dalam misi evakuasi.
Kapal yang juga disebut RS Apung dr Soeharso tersebut tengah diisi bahan bakar dan logistik untuk kebutuhan selama perjalanan.
Selain itu, pada deck KRI dr Soeharso itu juga sedang dilakukan modifikasi seperti penambahan alat sirkulasi udara dan alat pendingin udara, serta penambahan peralatan lain untuk keperluan misi evakuasi.
Beberapa petugas dari militer maupun tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan juga terlihat bersiap-siap.
Pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan hasil rapat koordinasi proses evakuasi WNI di Jepang yang terdampak virus COVID-19.
Muhadjir menyebut pemerintah telah menyiapkan beberapa opsi untuk menjemput para WNI di Jepang yang salah satunya menggunakan KRI dr Soeharso. Opsi lainnya, pemerintah juga menyiapkan untuk menjemput para WNI di Jepang menggunakan pesawat terbang.
Namun hingga saat ini pemerintah belum menetapkan opsi mana yang dipilih untuk melakukan evakuasi WNI di Yokohama Jepang.
Sementara itu, menurut data Johns Hopkins CSSE pada Kamis (20/2/2020) pukul 08.00 WIB, jumlah kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi hingga pagi ini yaitu sebanyak 75.649 kasus.
Data menunjukkan, jumlah kesembuhan dari COVID-19 juga meningkat menjadi 16.126 dari 14.400 pada Selasa (18/2/2020). Otoritas kesehatan Hubei melaporkan, kematian di Hubei bertambah 108 orang dari hari sebelumnya.
Peningkatan ini menyebabkan jumlah korban meninggal di Provinsi Hubei, tempat Kota Wuhan berada, yaitu sebanyak 2.029 orang. Delapan kematian dilaporkan terjadi di luar Cina. Hong Kong dan Iran masing-masing melaporkan dua kematian akibat virus corona COVID-19. Taiwan, Jepang, Filipina dan Perancis masing-masing melaporkan satu kematian akibat virus corona.
Para peneliti Cina menemukan, orang dengan virus corona mungkin memiliki viral load (jumlah virus dalam tubuh) yang sama, baik yang menunjukkan gejala penyakit atau tidak.
Temuan dari para peneliti, yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, merinci bagaimana para peneliti memantau viral load virus corona dalam sampel yang diambil dari hidung dan tenggorokan 18 pasien: 9 pria dan 9 wanita yang berusia mulai dari 26 tahun sampai 76 di Zhuhai, di Provinsi Guangdong Cina.
Editor: Agung DH