tirto.id -
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan lembaganya tak pernah meminta agar keamanan di wilayahnya diperketat, seperti meminta ditambahnya jumlah personel keamanan.
"KPU tidak pernah minta apapun, yang tahu, yang ahli strategi cara mengamankan berapa banyak pasukannya itu ya pihak keamanan," ujar Arief di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
"[...] Kenapa kok cukup dikirim satu orang, kok cukup dikirim 10 orang, 100 orang,1000 orang, itu kami serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan," imbuhnya.
Arief tak mau ambil pusing dengan kemungkinan memanasnya situasi jelang 22 Mei 2019 nanti.
Ia malah yakin situasi pada masa rekapitulasi dan pengesahan hasil Pemilu 2019 berjalan aman.
"Setiap hari kita dingin-dingin aja gitu lho. Kan [aparat keamanan] sudah di sini terus setiap hari. Jangan dipanas-panasi, enggak ada, tenang, aman, Insyaallah aman," jelasnya.
Proses rekapitulasi suara hasil Pemilu 2019 akan dilakukan KPU RI hingga maksimal 22 Mei mendatang.
Hingga kini, sudah ada hasil pemilu dari 27 provinsi yang direkapitulasi dan disahkan hasilnya.
Hingga Kamis (16/5/2019), pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul sementara atas paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam rekapitulasi suara Pilpres 2019 tingkat nasional. 16 provinsi telah dimenangkan Jokowi-Ma'ruf, sementara sisanya 11 provinsi dimenangkan Prabowo-Sandiaga Uno.
Sementara ini, jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 70.324.295 suara, sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 56.170.866 suara. Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 14.153.429.
Kemenangan Jokowi diikuti pula oleh para partai politik pengusungnya, yakni PDIP di posisi pertama dengan keunggulan 19.087.087 suara. Angka itu setara dengan 21,42 persen dari 89.111.764 suara sah Pileg.
Di bawah PDIP ada Partai Golkar dengan 11.133.125 suara (12,49 persen), Partai Kebangkitan Bangsa dengan 10.187.795 suara (11,43 persen). Lalu ada Partai Gerindra dengan 9.960.036 suara (11,18 persen). Gerindra sendiri diketahui merupakan partai pengusung Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari