tirto.id - Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari tak mempermasalahkan wajah bakal capres Ganjar Pranowo tampil dalam tayangan azan maghrib di stasiun televisi RCTI dan MNC TV. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Ganjar dan grup MNC TV tidak melanggar aturan kampanye.
Hasyim menjelaskan bahwa partai politik dipersilakan melakukan sosialisasi sebagai peserta Pemilu sejak 14 Desember 2022.
"Itu kan sosialisasi. Sosialisasi sudah boleh dilakukan partai politik sebagai peserta Pemilu sejak 14 Desember 2023 ketika penetapan peserta partai politik sebagai peserta Pemilu," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU RI pada Jumat (15/9/2023).
Hasyim juga menambahkan bahwa status Ganjar hingga saat ini masih bakal capres, karena belum mendaftar ke KPU. Dirinya menegaskan bahwa dia bisa bertindak apabila Ganjar sudah resmi terdaftar sebagai capres.
"Kalau sekarang peserta Pemilu presiden belum ada. Kalau belum ada, belum daftar, silakan saja, mau bersilaturahmi dengan siapa saja atau salat dimana saja tidak ada hubungannya dengan KPU. Masih sebagai pribadi-pribadi orang bebas. KPU bisa memberikan statement kalau yang bersangkutan sudah mendaftar," ujarnya.
Dirinya juga tak akan mempermasalahkan bila wajah cawapres lain seperti Anies Baswedan maupun Prabowo Subianto tampil di layar kaca televisi sebagaimana Ganjar di dalam video azan maghrib.
Dia mengibaratkan dengan Gubernur Riau Rusli Zainal yang kerap muncul dalam sejumlah tayangan azan di televisi lokal. Hasyim tak mempermasalahkan penampilan Rusli karena memang memiliki kemampuan dalam membaca quran dan melantunkan azan.
"Pernah ada Gubernur Riau namanya Rusli Zainal. Dia itu Qori untuk membaca Al Quran dengan nada indah. Dulu waktu beliau jadi gubernur setiap azan 5 waktu yang azan beliau. Masa ada gubernur dan mengaji lalu dihubungkan dengan Pemilu atau Pilkada," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang