tirto.id -
Laode menyampaikan hal itu ketika menerima kunjungan dari Senat dan Panitia Pemilihan Rektor UNJ di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dia berharap dengan pengawasan itu maka tidak ada praktik korupsi dalam pemilihan.
"Kami berharap tidak ada praktik korupsi dalam pemilihan calon rektor ini," kata Laode hari Rabu (31/7/2019).
Laode kemudian menyebut bahwa praktik KKN tidak bisa dibenarkan. Sehingga dia juga mengimbau segala pihak, termasuk Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi agar menggunakan hak pilih secara bijak.
"Kepada menteri yang memiliki suara 35 persen itu juga harus digunakan dengan wise, tidak boleh ada kepentingan-kepentingan lain di luar itu," ujar Laode lagi.
Pendaftaran bakal calon rektor UNJ dibuka pada 26 Juli sampai 1 Agustus 2019, dilanjutkan dengan verifikasi dokumen pada 2 Agustus sampai 10 Agustus 2019. Tiga calon rektor ditargetkan akan didapatkan pada 22 Agustus 2019. Hasil pemilihan akan dilakukan pada 26 September 2019.
Ketua Senat UNJ Hafid Abbas menyatakan mereka sangat mengapresiasi bantuan KPK. Mereka juga menginginkan proses pemilihan berlangsung jujur dan transparan.
"Kami dari UNJ ingin proses ini berjalan sangat terbuka, dan kami sungguh-sungguh berterimakasih ada pengawalan, perhatian khusus dari KPK. Dan kami dari senat, tidak ingin memilih tanpa ada pertimbangan yang memenuhi kriteria kami," ucapnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari