Menuju konten utama

KPI Minta Variety Show Ramadan Setop Goyangan Tak Pantas & Bullying

KPI menegaskan akan memberi sanksi berat jika lembaga penyiaran tidak menghilangkan konten goyangan dan bullying di program Ramadan.

KPI Minta Variety Show Ramadan Setop Goyangan Tak Pantas & Bullying
Petugas memantau tayangan sejumlah televisi di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) daerah Jawa Barat (KPID Jabar), Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/12). Antara Foto/Agus Bebeng..

tirto.id - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta tayangan program variety show menghilangkan seluruh muatan yang tidak pantas, di antaranya goyangan dan bullying yang dapat mengganggu ibadah puasa Ramadan 1440 H/2019.

KPI menegaskan akan memberi sanksi berat jika lembaga penyiaran tidak mengindahkan permintaan tersebut. KPI akan memberi sanksi, di antaranya penghentian terhadap program siaran yang dimaksud.

Beberapa program siaran variety show yang menjadi sorotan dan ditemukan muatan yang dimaksud yakni Sahurnya Pesbukers (ANTV), Saur Seger (Trans7), dan Gado-Gado Sahur (Trans TV).

Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah mengatakan, pihaknya telah beberapa tahun terakhir menjalin kerja sama dengan MUI dalam pengawasan konten siaran Ramadan, demikian seperti siaran pers yang diterima Tirto pada Rabu (29/5/2019).

“Kami berterima kasih kepada MUI yang telah memberi kami masukan untuk mengambil tindakan terhadap tayangan yang dimaksud. Kami pun telah menemukan hal-hal yang tidak pantas ditayangkan dalam siaran tersebut dan untuk itu kami telah mengambil tindakan untuk program tersebut,” jelas Nuning, Rabu (29/5/2019).

Komisioner bidang Isi Siaran ini juga menambahkan, KPI bersama MUI bersepakat akan melakukan langkah strategis guna meminimalisasi atau menghilangkan muatan yang tak pantas tersebut dengan mengarahkan seluruh lembaga penyiaran untuk tidak menayangkan program dengan muatan serupa di Ramadan berikutnya.

KPI juga menerima sejumlah aduan publik yang sama dengan yang diterima MUI yakni meminta beberapa program yang dikeluhkan untuk diberhentikan. Seperti goyangan erotis, mencaci maki, gimmick yang keterlaluan seperti memasukkan air lemon ke mulut, memasukkan cabe ke hidung, mencoret coret wajah, bahkan ada yang menyebut jika program siaran tersebut tak bermoral, memalukan dan tidak mendidik.

KPI menyatakan pihaknya dan MUI telah melakukan langkah-langkah edukasi, penyamaan persepsi tentang standar etik tayangan TV saat bulan Ramadan.

Dalam kesempatan itu, KPI mendorong masyarakat untuk tidak menonton program yang bermasalah dan banyak melakukan aturan. KPI juga menyarankan pihak pengiklan untuk tidak mendukung program yang tidak mendidik dan berselera rendah seperti di atas.

Pandangan MUI terhadap Variety Show Ramadan

MUI menyoroti program Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadan di ANTV pada bulan Ramadan 1440 H/2019 ini. Ramadan tahun lalu, menurut MUI, dua program ini termasuk lima program yang direkomendasikan untuk dihentikan tayangannya, karena kontennya yang buruk, apalagi untuk bulan Ramadan.

Tiga program TV Ramadan lainnya, Ramadan di Rumah Uya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV) dan Ngabuburit Happy (Trans TV), yang MUI sarankan untuk berhenti pada Ramadan 2018, pada tahun ini sudah tidak tayang lagi.

Akan tetapi, Sahurnya Pesbuker dan Pesbukers Ramadan masih tayang pada Ramadan 2019 ini, dan menurut MUi, tetap dengan gaya konten yang tidak patut.

Program Ramadan yang berasal dari program regular dengan tambahan kata “Sahurnya” dan “Ramadhan” ini, dalam catatan Tim Pemantau MUI, tiap tahun mendapat koreksi dari MUI dan sejak 2012 sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI, tetapi dinilai tidak memperlihatkan perubahan berarti.

"Pesbukers Ramadan pada tayangan 15 Mei 2019, menjelang buka puasa, misalnya, Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik memperlihatkan adegan yang tidak patut, apalagi dalam program yang diberi tajuk 'Ramadan' ini: Raffi memeluk Zaskia, yang bukan istrinya, dari samping dan berkali-kali Raffi mencium tangan Zaskia Gotik," tulis MUI dalam keterangan pers yang diterima Tirto.

MUI menyatakan, ada pula dialog berisi hinaan fisik. Misalnya ketika Zaskia mengatakan kepada lawan jenisnya, “Heh, Lu yang bener aja. Lu gak sadar badan lu tuh kaya truk gandeng,” demikian seperti dikutip MUI.

Lembaga ini juga menilai, dari tahun ke tahun, Sahurnya Pesbukers tidak ada perubahan. Masih menayangkan canda berlebihan, saling ejek, hina-menghina dan hura-hura. Busana para pemain wanita dinilai sangat tidak patut karena mempertontonkan aurat.

Bahasa mesum dan kalimat-kalimat yang sensual dinilai banyak dipakai dalam program tersebut. Sejumlah warga masyarakat mengirim email pengaduan ke MUI, minta program Pesbukers Ramadan dibubarkan.

Menurut MUI, ada yang menyebut, ini program tak bermoral dan memalukan. "MUI minta otoritas bidang penyiaran memberi sanksi berat pada dua program ini, dengan menghentikan program, mengingat tak terlihat adanya itikad baik pembenahan," tulis MUI.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri