tirto.id - PT Garuda Indonesia (Persero) menyatakan masih akan mempertahankan rute penerbangan dari dan ke Korea Selatan atau Korsel. Langkah ini diambil meskipun negeri ginseng itu tengah mengalami peningkatan status keparahan wabah Corona atau Covid-19 ke level tertinggi.
“Kami masih pertahankan Korea Selatan. Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut,” ucap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, di kantornya, Kamis (27/2/2020).
Peningkatan status Korea Selatan diumumkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu (23/2/2020). Hingga Minggu sore, jumlah kasus infeksi corona yang dicatat oleh KCDC adalah 602 kasus dengan lima kasus kematian.
Separuh dari kasus itu ditemukan otoritas kesehatan di Gereja Shincheonji, Kota Daegu. Salah satu jemaat dikonfirmasi positif corona pekan lalu tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Irfan beralasan penutupan rute tidak bisa dilakukan serta merta lantaran perlu restu dari pemerintah. Menurut dia, keputusan ini perlu memperoleh pertimbangan pemerintah karena bisa memengaruhi hubungan kedua negara.
“Garuda BUMN ya, jadi dalam flight carrier menutup harus mendapat restu perintah kementerian terkait,” ucap Irfan.
Kendati masih melaksanakan operasional penerbangan ke Korea Selatan dengan normal, ia menyebutkan sejumlah layanan ke negara lain sudah ada yang dilakukan pengurangan. Antara lain Hong Kong menjadi hanya Hong Kong-Jakarta.
Lalu penerbangan Singapura juga sudah dikurangi menjadi hanya 3 dari sebelumnya 10 penerbangan. Pembatasan ini juga diikuti oleh penutupan rute penerbangan sepenuhnya ke daratan Cina atau rute mainland Cina.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz