Menuju konten utama

Korea Utara Rencanakan Uji Coba Rudal Setiap Minggu

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara bahwa perang habis-habisan akan terjadi jika AS mengambil tindakan militer.

Korea Utara Rencanakan Uji Coba Rudal Setiap Minggu
Rudal dibawa melewati tempat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pejabat tinggi lainnya dalam sebuah parade militer yang memperingati 105 tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, di Pyongyang, Sabtu (15/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Damir Sagolj.

tirto.id - Korea Utara akan terus menguji rudal meskipun telah menuai kecaman internasional dan menaikkan ketegangan militer dengan AS, demikian yang diungkapkan seorang pejabat senior kepada BBC di Pyongyang.

"Kami akan melakukan uji coba rudal lebih sering secara mingguan, bulanan, hingga tahunan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Han Song-ryol sebagaimana dikutip dari BBC.

Han mengatakan bahwa perang habis-habisan akan terjadi jika AS mengambil tindakan militer terhadap Korea Utara.

"Jika AS merencanakan serangan militer terhadap kami, kami akan bereaksi dengan serangan pre-emptive nuklir lewat cara kami sendiri," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan Korea Utara untuk tidak menguji AS. Pence menyebutkan, era saat negaranya menerapkan strategi kesabaran terhadap Korea Utara sudah selesai.

Pence tiba di Seoul, Korea Selatan pada Minggu (16/4/2017) setelah Korea Utara melakukan peluncuran rudal yang gagal.

Ketegangan telah meningkat di Semenanjung Korea dengan retorika yang memanas dari kedua negara: Korea Utara dan Amerika Serikat.

Korea Utara telah mempercepat uji coba nuklir dan rudal dalam beberapa tahun terakhir, meskipun muncul kecaman internasional dan sanksi PBB.

Tujuannya adalah untuk dapat menempatkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua yang bisa mencapai target di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan nuklir tidak akan terjadi, dan meningkatkan tekanan pada negara terisolasi di Utara itu.

Trump telah mengirimkan sekelompok pasukan tempur angkatan laut AS menuju Semenanjung Korea. Dengan begitu, Amerika Serikat dan Korea Selatan sudah bergerak maju dengan penyebaran awal dari sistem pertahanan rudal yang kontroversial.

Mengabaikan ketegangan yang muncul, Korea Utara tetap melanjutkan enam uji coba nuklir dengan segera, demikian pengamat mengatakan.

Rudal yang ditembakkan pada Minggu, misalnya, telah meledak dalam hitungan detik peluncuran, menyusul parade militer besar pada Sabtu (15/4/2017).

Berbicara pada presiden sementara Korea Selatan Hwang Kyo-ahn pada Senin (17/4/2017), Pence mengatakan Korea Utara tidak menguji Presiden AS Donald Trump.

"Hanya dalam dua minggu terakhir, dunia menyaksikan kekuatan dan tekad presiden baru kami melalui tindakan yang diambil di Suriah dan Afghanistan," kata Pence.

"Korea Utara semestinya bersikap baik dengan tidak menguji penyelesaian Trump atau kekuatan angkatan bersenjata Amerika Serikat di wilayah ini."

Pence menegaskan dukungan AS untuk Korea Selatan, dengan mengatakan pada tuan rumahnya: "Kami dengan Anda 100%"

Baca juga artikel terkait NUKLIR KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari