tirto.id - Korea Utara mengatakan telah mengembangkan senjata nuklir yang lebih maju untuk dapat dimasukkan ke sebuah rudal balistik.
Kantor berita negara Korea Utara KCNA,dikutip dari BBC, merilis gambar pemimpin Kim Jong-un tengah memeriksa sebuah senjata yang dikatakannya sebagai bom hidrogen baru. Namun, belum ada verifikasi independen atas klaim tersebut.
Pakar internasional mengatakan Korea Utara telah membuat kemajuan dalam kemampuan senjata nuklirnya. Akan tetapi, belum dapat dipastikan jelas apakah Korea Utara telah berhasil membuat miniatur senjata nuklir yang dapat dimuat ke rudal.
Pyongyang telah menentang sanksi PBB dan tekanan internasional untuk mengembangkan senjata nuklir dan menguji rudal yang berpotensi mencapai daratan AS.
KCNA mengatakan Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di lembaga senjata nuklir dan "membimbing pekerjaan untuk mengembangkan persenjataan nuklir."
"Lembaga tersebut baru-baru ini berhasil membuat senjata nuklir yang lebih maju," kata laporan tersebut, menambahkan. "Dia (Kim Jong-un) melihat sebuah bom H (Hidrogen) untuk dimuat ke ICBM baru (rudal balistik antarbenua)."
Laporan tersebut memuat gambar pemimpin yang memeriksa perangkat tersebut. Senjata ini digambarkan sebagai “senjata termonuklir multifungsi dengan kekuatan destruktif hebat yang bisa diledakkan bahkan di tempat tinggi".
Pakar pertahanan Melissa Hanham, dari Institut Studi Internasional Middlebury di California, mengatakan bahwa klaim Korut tidak dapat diverifikasi dari foto saja.
"Kami tidak tahu apakah benda ini penuh dengan styrofoam, tapi ya, itu berbentuk seperti ada dua perangkat," tulis Melissa di Twitter. Bom hidrogen, ia menambahkan, meledak dalam dua tahap.
"Intinya adalah bahwa mereka mungkin akan melakukan tes termonuklir di masa depan. Kita tidak akan tahu apakah itu objek (bom hidrogen) ini," lanjutnya.
Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk senjata yang menempatkan daratan AS dalam jangkauan.
Pekan lalu pihaknya melepaskan sebuah rudal melintasi wilayah Jepang. Tindakan Korea Utara itu menurut Perdana Menteri Shinzo Abe merupakan ancaman yang "belum pernah terjadi sebelumnya" ke negaranya.
Abe dan Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon setelah laporan terakhir terkait senjata nuklir ini muncul. Mereka menyetujui akan ada lebih banyak tekanan yang harus dilakukan di Korea Utara, kata Abe.
Korut sebelumnya mengklaim telah membuat miniatur senjata nuklir namun para ahli meragukan hal ini. Ada juga skeptisisme tentang klaim Korut yang telah mengembangkan bom hidrogen, yang lebih kuat daripada bom atom.
Bom hidrogen menggunakan fusi - penggabungan atom - untuk melepaskan sejumlah besar energi, sedangkan bom atom menggunakan fisi nuklir, atau pemisahan atom.
Korea Utara telah melakukan lima uji coba nuklir. Yang paling baru, dan paling kuat, datang pada bulan September tahun lalu.
Koresponden BBC mengatakan bahwa meskipun Korea Utara dapat melakukan tes keenamnya setiap saat, belum ada aktivitas terbaru di lokasi uji coba di Punggye-ri.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari