tirto.id - Salah satu peserta diklat dasar The Great Camp Mapala UII yang tengah dirawat di RS Jogja Internasional Hospital (JIH) sempat mengalami penurunan kondisi sehingga ia harus dipindahkan dari ruang perawatan ke ICU hari ini karena mengalami batuk darah.
"Inisialnya H. Dipindah ke ICU karena batuk darah. Dipindah ke ruang ICU untuk pemeriksaan yang lebih intensif," ujar Indra Lestari, Humas RS JIH disela kunjungan Menristekdikti ke RS JIH, Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).
Diketahui bahwa ada sepuluh mahasiswa yang dirawat di RS JIH. Seorang peserta, lanjut Indra dirawat sejak tanggal 21 Januari. Sedangkan sembilan orang lainnya dirawat sejak tanggal 24 Januari.
"Kondisi pasien yang dirawat sudah mulai membaik. Cuma satu yang tadi dipindah ke ICU," papar Indra.
Kesepuluh pasien yang dirawat di RS JIH ini mendapatkan kunjungan langsung oleh Menristekdikti M. Nasir, Kamis (26/1). Dalam kunjungannya Nasir sempat menanyakan beberapa hal terkait pelaksanaan diksar mapala UII kepada para korban.
"Dari keterangan korban, memang terjadi kekerasan pada peserta. Ada yang dipukul oleh panitia," ujar Nasir setelah pertemuan itu berlangsung.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, kegiatan pendidikan dasar TGC Mapala UNISI UII Yogyakarta menyebabkan tiga orang mahasiswa tewas usai mengikuti acara yang digelar di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang pada 13 hingga 20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa yang meninggal tersebut antara lain, Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).
Fadli merupakan mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Sementara Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta meninggal di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang juga meninggal di RS Bethesda, Senin (23/1).
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh