Menuju konten utama

Korban Gusuran Berharap Gubernur Terpilih Perhatikan Warga

Jutaan warga Jakarta, termasuk korban gusuran Pemerintah DKI Jakarta antusias antre di ribuan tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih gubernur dan wakil gubernur untuk lima tahun ke depan.

Korban Gusuran Berharap Gubernur Terpilih Perhatikan Warga
Sejumkah warga korban penggusuran di Kampung Akuarium, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, mencoblos di TPS 16 dan 17, Rabu, (15/2). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Jutaan warga Jakarta, termasuk korban gusuran Pemerintah DKI Jakarta antusias antre di ribuan tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih gubernur dan wakil gubernur untuk lima tahun ke depan. Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdapat 6.983.692 warga Jakarta terdaftar sebagai pemilih.

Warga korban gusuran menyalurkan hak pilih di TPS 17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Salah seorang warga menyatakan pendapatnya usai mencoblos. Warga bernama Zulwandri yang tampat tinggal beserta beberapa kiosnya diratakan pemerintah provinsi DKI di Kampung Akuarium, Pasar Ikan pada tahun 2016, usai memberikan suara itu berharap Gubernur DKI Jakarta yang terpilih bisa lebih memperhatikan para warga.

"Saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkan siapa yang akan menjadi gubernur. Yang penting, siapa yang terpilih bisa memerhatikan kepentingan masyarakat," ujar Zulwandri (61), seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2017).

Sementara itu, hanya sekitar sepertiga surat suara yang terpakai di TPS 15 Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

"Yang memberikan suara totalnya 175 pemilih dari 413 dari Daftar Pemilih Tetap (DPT)," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Syarifuddin.

Menurut Syarifuddin, sedikitnya pemilih yang menggunakan haknya karena mayoritas pemilih yang terdaftar adalah pegawai RSCM dan karena pilkada menjadi hari libur nasional maka mereka memilih untuk mencoblos di rumah.

Para penyandang disabel juga tidak ketinggalan menyalurkan hak pilihnya. Sebanyak 72 penyandang tunagrahita dari Panti Bina Grahita Belaian Kasih Dinas Sosial DKI Jakarta, Kalideres.

Menurut salah satu pembina panti Ade Suprianto, jika dibandingkan dengan pilkada sebelumnya, pilkada kali ini diakui Ade lebih ramah terhadap disabel.

Sebelum hari H pencoblosan, para warga binaan mendapat penyuluhan dari Komisi Pemilihan Umum sebanyak empat kali mulai dari KPU yang datang ke panti atau pihak panti yang diundang KPU untuk mengikuti simulasi pencoblosan bersama dengan panti difabel lainnya.

Terpantau, sejak pukul 07.00 WIB, sebanyak 15.059 TPS di seluruh wilayah Ibu Kota dibuka untuk para pemilih menentukan Gubernur DKI Jakarta peridode 2017-2022. Tidak hanya warga umum, namun para pemimpin partai, pasangan calon gubernur, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Presiden Joko Widodo juga memberikan hak suara dan mencelupkan jari ke botol tinta sebagai tanda telah memberikan hak suara.

Usai pencoblosan selesai, sejumlah lembaga survei mulai menghitung cepat peroleh suara namun hingga saat ini proses hitung itu belum berakhir. Berdasarkan hitung cepat dari semua lembaga survei, terliha hasil yang menempatkan Basuki-Djarot dan Anies-Sandi mengungguli Agus-Sylvi.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh