Menuju konten utama

Koper Sumiarsih Penuh Oleh-oleh, dari Cokelat hingga Permen

Terlalu bersemangat membawa oleh-oleh, perlengkapan salat dan baju tidur jemaah haji asal Temanggung justru tak bisa masuk ke dalam koper.

Koper Sumiarsih Penuh Oleh-oleh, dari Cokelat hingga Permen
Koper Sumiarsih, Bawa Pulang Cokelat Arab Enam Kilo . tirto.id/M Tufiq

tirto.id - Sumiarsih memeluk petugas pengecekan koper di lobi Hotel Nasamat Al-Bait. Ia merengek, melobi si petugas agar bisa memasukkan sisa barangnya ke dalam koper. Namun petugas bergeming, dengan sabar ia menghadapi Sumiarsih.

Koper Sumiarsih sudah ditimbang. Beratnya juga sudah pas, 32 kilogram. Namun ada satu sisa paket barangnya yang ketinggalan, yaitu satu tas perlengkapan salat dan baju tidur yang dibawa dari rumah dan lupa dimasukkan.

"Masak tidak bisa masuk mbak, wong cuma ini lho. Ini [tas perlengkapan salat] kemarin lupa, bawa dari rumah, tidak sempat dipakai, sayang kalau ditinggal," kata ibu 62 tahun itu.

Saat ditanya isi kopernya apa saja? Ia menjawab banyak oleh-oleh. Ia misalnya, sudah membeli cokelat enam kilogram, permen yupi Arab seberat 2 kilogram, kemudian jajanan, dan banyak oleh-oleh lainnya.

Karena terlalu bersemangat mengisi koper dengan oleh-oleh, ia lupa memasukkan beberapa barang perlengkapan yang dibawa dari rumah. Tas sisa, selain koper, yang berada di kamar juga sudah tidak muat.

"Kalau oleh-oleh alhamdulillah sudah terbeli semuanya, pesanan-pesanan sudah beres semuanya," kata Sumiarsih menjelaskan.

Menurutnya, oleh-oleh ini penting karena sejak keberangkatan sudah dipesan anak-anak dan cucu-cucunya di rumah. Kemudian oleh-oleh buat para tetangga, buat orang-orang yang membantu menjaga rumahnya.

"Makanya pas ada yang ngajak belanja, ya saya ikut saja. Kemarin sudah habis sekitar Rp5 jutaan buat belanja," katanya yang berasal dari Temanggung itu.

Sumiarsih berangkat haji bersama suaminya yang seorang pensiunan pegawai PLN. Sementara Sumiarsih bekerja mengelola rumah makan di kawasan Temanggung. Ibu kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu kurang lebih 12 tahun menunggu bisa berangkat ke Tanah Suci.

Sedikit demi sedikit ia menabung untuk kelancaran ibadahnya memenuhi panggilan Allah menjalankan rukun Islam ke lima, yaitu berhaji ke Tanah Suci.

"Alhamdulillah, sekarang tinggal ke Arafah," ujarnya.

Meskipun Sumiarsih dan suami sudah tidak muda lagi, namun keduanya mengaku sehat-sehat saja selama tinggal di Makkah. Keduanya juga berniat mabit saat di Mina dan berharap bisa menyelesaikan puncak haji di Armuzna dengan lancar.

"InsyaAllah saya sehat, bapak juga masih kuat. Kalau kami sih inginnya nanti tetap bisa mabit lama di Mina," katanya menegaskan.

Jadwal penimbangan koper jemaah haji Indonesia dimulai hari ini, Kamis 13 Juni 2024. Namun tidak semuanya, hanya tujuh kelompok terbang yang didahulukan karena setelah puncak haji nanti mereka bakal pulang lebih dulu.

Jadwal penimbangan ini dirilis oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebelum puncak haji wukuf di Arafah pada 15 Juni 2024 nanti. Salah satu kloter yang ditimbang hari ini adalah jemaah dari SOC-01 di Hotel 408 Nasamat Al-Bait di kawasan Rhaudah.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Irfan Teguh Pribadi