Menuju konten utama

Konsumsi Telur Per Hari Dapat Jauhkan Stroke

Dengan mengkonsumsi telur per hari dapat menjauhkan diri dari bahaya stroke. Kaum muda dan perempuan memiliki potensi lebih tinggi menderita stroke.

Konsumsi Telur Per Hari Dapat Jauhkan Stroke
(ilustrasi) Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) minum susu dan makan telur saat kampanye makan dan minuman sehat. Konsumsi telur juga diyakini bisa mengurangi risiko stroke.ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Berdasarkan hasil studi, mengkonsumsi satu telur per hari diyakini mampu memangkas risiko stroke sampai 12 persen. Temuan itu dilandasi atas kajian sistematis dan meta-analisis atas studi yang berawal antara 1982 dan 2015, yang menilai hubungan antara telur dan penyakit jantung koroner (276.000 subjek) dan stroke (308.000 subjek).

“Konsumsi satu telur per hari tak memiliki kaitan dengan penyakit jantung koroner tapi ada pengurangan 12 persen dalam risiko stroke,” demikian hasil studi itu memaparkan. Meski begitu, penyelidik utama Dominik Alexander dari US EpidStat Institute mengatakan penelitian lain diperlukan untuk memahami hubungan antara konsumsi telur dan risiko stroke.

Namun, menurut Alexander, telur memang memiliki sumbangan positif nutrisi positif, termasuk anti-oksidan, yang telah diperlihatkan mengurangi tekanan oksidatif dan radang. "Telur juga adalah sumber protein luar biasa, yang telah berkaitan dengan tekanan darah yang lebih rendah," papar Alexander seperti diberitakan Antara, Kamis (3/11/2016).

Satu telur besar diperkirakan berisi enam gram protein berkualitas tinggi dan antioksidan lutein serta zeaksantin --yang ditemukan di dalam kuning telur-- serta vitamin E, D dan A, kata studi itu.

Penelitian tersebut, katanya, memberi dukungan lebih lanjut buat perubahan di dalam jurnal yang disiarkan belum lama ini --2015 Dietary Guidelines for Americans-- yang telah menghapuskan batasan kolesterol makanan dan sekarang meliputi konsumsi rutin telur di kalangan pilihan protein ramping.

Studi itu, yang disiarkan di Journal of the American College of Nutrition, didanai oleh American Egg Board, satu kelompok penelitian dan promosi buat industri telur Amerika Serikat.

Mengancam Kaum Muda

Perilaku konsumtif dan instan para remaja membuat penyebaran penyakit stroke ini tidak hanya diderita oleh mereka yang telah berusia lanjut, tapi juga kalangan generasi muda, demikian diungkapkan dr Ruth Mariva SpS di Bandarlampung.

Dalam rangka Hari Stroke Dunia (World Stroke Day) pada 29 Oktober lalu, kaum muda dan kalangan remaja diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya kerentanan terserang penyakit jantung dan stroke yang mematikan.

Dia menyatakan, ancaman stroke bagi kaum muda setidaknya tampak dari kunjungan para penderita stroke yang berusia di bawah 40 tahun. Saat ini pun, tambahnya, kasus-kasus stroke itu semakin banyak menimpa kaum perempuan dan orang berusia muda."Penyakit stroke tidak hanya menimpa kaum pria dan manusia berusia lanjut, tapi juga bisa menyerang kaum perempuan dan orang berusia muda," ujarnya lagi.

Ia menyampaikan, stroke itu biasanya terjadi secara mendadak atau tiba-tiba dengan gejala yang bervariasi, mulai dari bicara cadel, lemah sebelah tubuh atau seluruh badan, sampai tidak sadarkan diri.

Namun dia menegaskan, meskipun penyakit tersebut mematikan, namun masih bisa dicegah dengan menganut pola hidup sehat serta berobat secara teratur.

Ruth menjelaskan pula adanya faktor risiko terkena stroke yang tidak bisa dimodifikasi dan menjadi unsur bawaan berupa riwayat keluarga, umur, jenis kelamin dan ras.

Sementara itu, faktor risiko yang bisa diubah adalah masalah medis dan pola hidup, di antaranya, adalah gejala penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, kolesterol, asam urat, kegemukan, merokok, kurang berolahraga, narkoba dan kelainan darah, ujarnya lagi.

Baca juga artikel terkait STROKE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari