Menuju konten utama

Kondisi Kupang NTT Saat Ini & Update Perkembangan Siklon Seroja

BMKG menjelaskan dari posisi kemarin siklon tropis Seroja sudah agak ke Barat Daya, keluar dari Pulau Sabu.

Kondisi Kupang NTT Saat Ini & Update Perkembangan Siklon Seroja
BMKG deteksi bibit siklon tropis. ANTARA/Iskandar Zulkarmaen

tirto.id - Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto mengatakan, saat ini posisi siklon tropis Seroja sudah mulai keluar dari Pulau Sabu dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.

"Dari posisi kemarin sudah agak ke Barat Daya, keluar dari Pulau Sabu. Kemarin sabuk pusaran masih di Pulau Sabu. Memang sebagaimana prediksi pergerakannya lambat. Masih berada di sekitar situ sampai besok," kata Siswanto.

Siswanto menjelaskan lambatnya pergerakan siklon tropis Seroja dan mengapa lebih condong pergerakannya ke Barat Daya karena terkait dengan kolam panas suhu muka laut serta angin monsun baratannya yang masih agak kuat di Laut Jawa masuk Aru, sehingga menjadi cenderung agak lambat bergerak ke arah Selatan dan lebih condong ke bagian Barat Daya karena terdapat suhu muka laut lebih hangat.

Lantas mengapa bencana juga terjadi di Flores Timur, Kupang dan Lembata padahal pusat siklon tropis Seroja lebih dekat Timor dan Sabu?

Siswanto menjelaskan mengapa dampak siklon tropis Seroja juga terjadi di Kupang hingga Lembata karena awan-awan yang terbentuk dalam sistem siklon biasanya berada pada sabuk atau dinding pusarannya, yaitu pusaran angin masuk menuju pusat siklon tropis yang berupa sel tekanan rendah tertutup. Justru di bagian "mata siklon" sel ini, biasanya cuaca cenderung calm dan tidak ada awan.

"Awan-awan pada sabuk pusaran ini bisa berjarak puluhan hingga ratusan kilometer tergantung diameter dari pusat siklonnya ini. Ini menjelaskan kenapa meskipun pusatnya ada di Laut Sawu dekat Pulau Rote, justru Kupang dan Flores yang terdapat awan-awan penurun hujan intensitas tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Vera Adrianita, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lasiana Kupang mengatakan berdasar hasil pengamatan saat ini kondisi Kupang sudah mulai cerah.

"Sudah mulai cerah, perawanan sudah mulai berkurang. Kecepatan angin juga berangsur berkurang, kemarin masih 15 knot tapi sekarang sudah 5 knot," ujarnya.

Dampak siklon tropis Seroja terhadap cuaca Indonesia

Menurut BMKG siklon tropis Seroja memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa,

1. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Bali, Sulawesi Selatan dan sebagian Sulawesi Tenggara.

2. Gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Laut Sumbawa, Perairan utara Sumbawa hingga Flores, Selat Wetar, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar, Perairan selatan Baubau - Kep. Wakatobi, Perairan Kep. Sermata - Leti, Laut Banda, Laut Arafuru bag. barat.

3. Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter di Selat Sumba bagian barat, Laut Flores, Perairan selatan Flores, Laut Sawu bagian utara, Perairan selatan P. Sumba, Selat Ombai.

4. Gelombang laut dengan ketinggian 4.0 - 6.0 meter di Laut Sawu bagian selatan, Perairan P. Sawu, Perairan Kupang - P Rotte, Laut Timor selatan NTT.

5. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTT.

Kondisi Kupang dan NTT Terkini

Aleta Baun, warga NTT yang juga aktivis lingkungan saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa pagi (6/4/2021) pukul 08.30 WIB mengatakan hingga saat ini listrik di enam kabupaten masih padam.

"Masyarakat masih banyak yang susah, siap hujan lagi (hujan akan tujun lagi), listrik mati di enam kabupaten, karena kabel hancur," katanya.

Aleta yang berada di Soe, Ibukota Kabupaten Timor, Tengah, Selatan mengatakan, saat ini bahkan sejumlah wilayah masih terisolir karena banjir belum surut sehingga menutup akses jalan.

Kerusakan cukup parah juga terjadi di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Sebagian warga di beberapa daerah juga masih mengungsi di dua lokasi, yaitu gereja dan balai desa.

Aleta menambahkan, kebutuhan paling mendesak yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat adalah bahan pangan serta pakaian layak pakai.

"Yang mendesak dibutuhkan sekarang makanan dan pakaian karena masyarakat tidak siap membawa apapun," katanya.

Sementara itu, enam kabupaten yang aliran listriknya masih mati dari Minggu (4/4/2021) malam adalah,

1. TTS (Timor, Tengah, Selatan)

2. Belu

3. Malaka

4. Kabupaten Kupang

5. TTU (Timor, Tengah, Utara)

6. Kota kupang

Selain listrik yang masih padam, saat ini juga terjadi kelangkaan BBM terutama jenis premium di beberapa lokasi karena rusaknya SPBU.

"Lampu masih padam, sekarang terjadi kelangkaan BBM (premium) karena beberapa SPBU di Kota Kupang rusak diterjang angin semalam. Sinyal selular normal walaupun tidak merata di semua wilayah," kata Agusto Bunga, warga Kota Kupang, Kecamatan Kota Raja Kelurahan Airnona saat dihubungi redaksi Tirto (5/4/2021) pukul 19.00.

Baca juga artikel terkait DAMPAK SIKLON SEROJA atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH