Menuju konten utama

Komnas HAM Umumkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Hari Ini

Komnas HAM mengklaim memiliki bukti, salah satunya video yang menunjukkan penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Komnas HAM Umumkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Hari Ini
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam memberi keterangan kepada wartawan saat konfrensi pers di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

tirto.id - Komnas HAM mengklaim telah mengantongi sejumlah alat bukti terkait tragedi yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan. Salah satu alat bukti tersebut adalah video yang menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menunjukkan penyebab utama terjadinya peristiwa tersebut.

Alat bukti tersebut, menurut Anam, didapatkan saat Komnas HAM menurunkan tim investigasi ke lapangan.

"Termasuk ketemu saksi-saksi kunci, banyak dokumen, banyak video dan sebagainya, termasuk video yang menurut kami menjadi video sangat kunci kenapa peristiwa itu terjadi," kata Anam di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (11/10/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebut pihaknya akan menggelar konferensi pers temuan awal Komnas HAM terkait tragedi Kanjruhan tersebut.

"Besok konferensi pers temuan-temuan sementara dan apa langkah ke depan, jadi saya kira lengkapnya besok, sekalian resmi, karena ada beberapa hal yang harus disiapkan malam ini,"ujar Beka.

Diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi ketika ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah timnya kalah.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas. Gas air mata juga diarahkan ke tribun penonton.

Tembakan gas air mata dan kebrutalan aparat TNI-Polri membuat kepanikan di area stadion. Para penonton kemudian berebut mencari jalan keluar dari stadion. Hal itu membuat banyak dari suporter yang terimpit dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

Polri berdalih penyebab kematian ratusan suporter dalam tragedi Stadion Kanjuruhan bukan karena gas air mata yang ditembakkan polisi, melainkan karena kekurangan oksigen akibat desak-desakan.

Baca juga artikel terkait TRAGEDI KANJURUHAN atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto