Menuju konten utama

Komnas HAM Sebut Debat Ketiga Sandiaga-Ma'ruf Sangat Monolog

Catatan kedua, lanjutnya, adalah aksesibilitas yang belum terlayani dengan baik bagi seluruh warga negara dalam konteks ketenagakerjaan hingga pendidikan.

Komnas HAM Sebut Debat Ketiga Sandiaga-Ma'ruf Sangat Monolog
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (kiri) berbincang dengan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) usai mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat Capres Putaran Ketiga yang menampilkan hanya kedua Cawapres tersebut bertemakan Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan serta Sosial dan Kebudayaan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

tirto.id - Ketua Tim Pemantau Pemilu 2019 Komnas HAM, Hairansyah, menilai banyak catatan penting yang perlu dievaluasi dalam debat cawapres antara Sandiaga Salahuddin Uno dan Maruf Amin pada (17/3/2019) malam.

Debat tadi malam membahas isu pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, ekonomi, dan budaya.

"Salah satu yang kami soroti adalah ketersediaan fasilitas infrastruktur dan tenaga. Jadi eksplorasi terhadap masing masing calon itu masih sangat terbatas. Padahal kalau kita lihat ada problem yang kaitannya dengan fasilitas infrastruktur dan tenaga itu yang tidak tersentuh terlalu banyak," kata Hairansyah saat konferensi pers di Komnas HAM, Senin (18/3/2019) siang.

Catatan kedua, lanjutnya, adalah aksesibilitas yang belum terlayani dengan baik bagi seluruh warga negara dalam konteks ketenagakerjaan hingga pendidikan.

"Baik itu karena problem kerentanan mereka soal keterpencilan daerah, tadi malam tidak cukup banyak soal bagaimana bicara pendidikan, fasilitas kesehatan, itu pada wilayah terpencil. Misalnya yang seharusnya mendapatkan perhatian penuh karena selama ini problemnya justru banyak di sana," katanya.

Pada prinsipnya, lanjut Hairansyah, Komnas HAM melihat bahwa kelompok masyarakat yang rentan dan terpinggirkan belum terlayani dengan baik.

Semisal mengenai kesehatan, bagaimana kelompok disabilitas bisa secara mandiri menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan negera. Dan Komnas HAM melihat hal tersebut luput dibahas.

"Kami melihat perdebatan yang dilakukan 17 Maret kemarin belum mampu mengeksplor persoalan terkait pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja, serta hak sosial budaya segara komprehensif, karena memang ada problem waktu," katanya.

"Kemudian bagaimana pertanyaan diajukan, kemudian nampaknya masing-masing pihak masih menjaga posisi gitu ya, jadi kalau bicara debat belum masuk ke substansi. Jadi terkesan sangat monolog. Jadi tidak ada perdebatan, saling memberikan jawaban sesuai visi-misi tapi ada beberapa bantahan, tapi masih dalam koridor menurut versi mereka," lanjutnya.

Komnas HAM berharap kedepannya isu-isu sektoral itu dapat dikorelasikan dengan tema dalam debat berikutnya.

"Jadi soal HAM saya kira jadi bagian arus utama dalam tema apapun," katanya.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAWAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari