tirto.id - Komisi Kejaksaan (Komjak) menyatakan telah melakukan klarifikasi kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus), Febrie Adriansyah, terkait upaya pelaporan Febrie ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas beberapa kasus yang dituduhkan.
Ketua Komjak, Pujiyono Suwandi, menambahkan bahwa mereka juga telah mengklarifikasi ke sejumlah pihak di Kejaksaan Agung selain kepada Febrie atas kasus yang dialami mantan Kajati NTT itu.
"Terhadap proses laporan itu kita juga pernah mengkonfirmasi kepada pak Jampidsus, bahwa clear tidak ada (pelanggaran)," kata Pujiyono saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025).
Pujiyono menyampaikan, pelaporan tersebut diduga berkaitan dengan berbagai kasus besar yang diungkap oleh Kejaksaan Agung melalui Jampidsus. Terkahir, kata dia, adalah kasus Pertamina yang diungkap dan disusul oleh pelaporan Febrie kesekian kalinya ke KPK.
Dia menerangkan, pengungkapan kasus korupsi itu menjadi tugas Kejaksaan Agung, dalam hal ini JAM Pidsus, yang memang seharusnya dilakukan. Selain itu, upaya Jampidsus juga sebagai wujud realisasi pemenuhan target pemberantasan korupsi dalam Asta Cita Presiden Prabowo.
"Yang dilakukan oleh jampidsus ini kan harus kita lihat sebagai bagian dari pemenuhan visi Asta Cita Presiden Prabowo pemberantasan korupsi. Jadi ini hal bagus ketika pengusutan kasus Pertamina ini dan kita harus dukung dan apresiasi," tutur dia.
Di sisi lain, Pujiyono memandang bahwa memang setiap pengungkapan kerap mendapatkan reaksi yang seperti itu. Febrie sebagai JAM Pidsus, dalam kacamata Pujiyono, tidak bisa mengontrol pihak-pihak tersebut.
"Jadi menurut saya, ya yang namanya aksi pasti ada reaksi. Kalau ada aksi yang bagus, yang harusnya didukung, pasti ada reaksi yang semacam itu. Ya namanya kita tidak bisa mengontrol orang, ya apa boleh buat. Tetapi bahwa di tim Kejaksaan Agung sudah kita konfirmasi tidak ada masalah, clear," ungkap dia.
Sebelumnya, Febrie mengatakan dia dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kerap mengungkap kasus korupsi besar di Kejaksaan Agung. Dia mengatakan, hal tersebut merupakan serangan balik dari pihak yang merasa terganggu atas kasus korupsi yang dia berhasil ungkap.
"Semakin besar perkara yang sedang diungkap, pasti semakin besar serangan baliknya. Biasalah, pasti ada perlawanan," kata Febrie kepada Tirto, Selasa (11/3/2025).
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher