Menuju konten utama
Israel di Piala Dunia U-20

Komisi X DPR RI: Jangan Campurkan Urusan Sepakbola dan Politik

Komisi X DPR RI berharap Indonesia masih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Komisi X DPR RI: Jangan Campurkan Urusan Sepakbola dan Politik
ketua komisi ix dpr dede yusuf (tengah), bersama kepala bnp2tki nusron wahid (kiri) dan ketua migrant care anis hidayah menjadi pembicara dalam diskusi legislasi di kompleks parlemen, senayan, jakarta, selasa (29/9). diskusi itu membahas revisi uu no.34 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negeri. antara foto/akbar nugroho gumay/kye/15

tirto.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo agar tidak mencampuradukkan urusan politik dan olahraga. Ia juga mendukung sikap Jokowi yang menjamin keikutsertaan tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 2023.

"Ini adalah pestanya prestasi olahraga, bukan perbedaan politik," kata Dede saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (29/3/2023).

Politikus Partai Demokrat itu menyatakan Indonesia sudah menyiapkan banyak hal perhelataan kompetisi sepakbola dunia tersebut. Kemudian, antusiasme penggemar sepakbola di Tanah Air juga luar biasa.

"Paling penting adalah piala dunia tetap dilaksanakan di Indonesia," kata Dede.

Dede berharap penuh kepada Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang menemui FIFA guna menyelesaikan masalah keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20.

"Nanti akan ada titik temu yang sangat bisa posisinya harus win-win dengab kebijakan FIFA," kata Dede.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira tak memungkiri bahwa olagraga tidak bisa dipisahkan dari politik.

"Kalau sebagai sebuah event turnamen sepakbola, apalagi turnamen sepakbola seperti piala dunia tidak mungkin dipisahkan dari politik," kata Andreas saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (29/4/2024).

Meski begitu, Andreas sepakat sepakbola jangan dicampuradukkan dengan politik. Hal itu akan merusak sepakbola sebagai prestasi dan hiburan.

"Karena sebuah event tournamen, pasti merupakan bagian dari sistem kehidupan sosial manusia," kata dia.

Legislator asal NTT itu mengatakan di dalam sepakbola ada aspek subsistem ekonomi, keamanan, pembangunan, termasuk keputusan politik.

FIFA sendiri, kata dia, pernah memutuskan mengeliminasi Rusia dari Piala Dunia 2022 karena desakan dari beberapa negara Eropa. Rusia saat itu dianggap sebagai negara agresor yang menyerang Ukraina.

Menurut Andreas, pemerintah mengutus Erick Tohir guna menjelaskan sikap Indonesia dan meyakinkan FIFA terkait Piala Dunia U-20.

"Sikap Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia dan mewujudkan perdamaian dunia sebagai tujuan bernegara," kata dia.

Lebih lanjut, Andras mengatakan seharusnya olahraga dalam hal ini sepakbola juga bisa hadir sebagai instrumen yang menjembatani tercipatanya perdamaian dunia.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA U-20 2023 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Olahraga
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Gilang Ramadhan