Menuju konten utama

Sejarah Kompetisi & Kumpulan Fakta Unik di Piala Dunia U20 FIFA

Berikut adalah sejarah kompetisi dan kumpulan fakta unik di Piala Dunia U20 FIFA.

Sejarah Kompetisi & Kumpulan Fakta Unik di Piala Dunia U20 FIFA
Ilustrasi Sepak Bola. foto/Istockphoto

tirto.id - Sejarah kompetisi Piala Dunia U20 yang mulai digelar pada 1977 di Tunisia, memiliki banyak fakta unik. Turnamen yang sudah diselenggarakan oleh FIFA sebanyak 22 kali ini pun telah melahirkan banyak pemain bintang di sepak bola.

Nama-nama besar seperti Diego Maradona (1979), Bebeto (1983), Lionel Messi (2005), Paul Pogba (2013), hingga Erling Haaland (2019), pernah tampil di Piala Dunia U20. Oleh karenanya, bukan tidak mungkin turnamen yang akan berlangsung di Argentina pada 21 Mei-12 Juni 2023 juga melahirkan bintang baru di sepak bola.

Piala Dunia U20 2023 sedianya berlangsung di Indonesia, tetapi batal karena penolakan terhadap Timnas Israel U20 oleh sejumlah kepala daerah dan juga organisasi masyarakat. FIFA kemudian menunjuk Argentina sebagai tuan rumah alternatif untuk menggelar FIFA World Cup U20 2023.

Sejarah Piala Dunia U20 FIFA

Piala Dunia U20 pertama kali digelar pada tahun 1977 dan diikuti oleh negara-negara anggota FIFA. Pada edisi pertama turnamen ini bernama FIFA Youth World Championship dan diikuti oleh 16 negara dari 5 konfederasi.

Pada FIFA Youth World Championship 1977 Uni Soviet, berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Meksiko melalui babak adu penalti. Sementara Argentina menjadi tim yang paling banyak menjadi juara yakni 6 kali, diikuti Brasil 5 kali, serta Portugal dan Serbia yang menjadi juara 2 kali.

Serbia tercatat menjadi juara Piala Dunia U20 2015 yang merupakan trofi ke-2 negara tersebut. Trofi pertama mereka didapat pada edisi 1987 saat masih bernama FPR Yugoslavia.

Sejak pertama kali digelar pada tahun 1977 FIFA Youth World Cup digelar setiap 2 tahun sekali. Kemudian di tahun 2005 turnamen tersebut berganti nama menjadi FIFA World Cup U20 atau Piala Dunia U20 hingga sekarang.

Fakta Unik Piala Dunia U20

Pada Piala Dunia U20 2019 yang merupakan edisi terakhir turnamen ini Ukraina berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Korea Selatan di final dengan skor 3-1. Namun, Ukraina justru gagal melaju ke putaran final Piala Dunia U20 2023, bahkan tidak lolos putaran final EURO U19 2022 yang menjadi kualifikasi zona UEFA.

Uniknya, Ukraina bukan satu-satunya juara bertahan yang gagal lolos ke putaran final Piala Dunia U20 edisi berikutnya. Bahkan, dalam 7 edisi terakhir Piala Dunia U20 selalu berlangsung tanpa ada tim juara bertahan di putaran final.

Argentina yang merupakan juara Piala Dunia U20 2007 tidak lolos putaran final Piala Dunia U20 2009. Catatan tersebut berlanjut dilanjutkan Ghana (juara 2009 tidak lolos 2011), Brasil (juara 2011 tidak lolos 2013), Prancis (juara 2013 tidak lolos 2015), Serbia (juara 2015 tidak lolos 2017), Inggris (juara 2017 tidak lolos 2019), dan Ukraina (juara 2019 tidak lolos 2023).

Meski menjadi salah satu juara bertahan yang gagal tampil di edisi berikutnya, Argentina juga menjadi salah satu negara yang mampu meraih gelar Piala Dunia U20 secara back to back. Bahkan Le Albiceleste melakukannya 2 kali yakni pada 1995 dan 1997, serta 2005 dan 2007.

Di Piala Dunia U20 2005 Lionel Messi, menjadi salah satu bintang Timnas Argentina U20. Selain membawa timnya meraih gelar juara Lionel Messi, juga dianugerahi pemain terbaik turnamen serta top skor dengan koleksi 6 gol.

Sementara di Piala Dunia U20 2019 Erling Haaland, membuat rekor sebagai top skor turnamen yang timnya tidak lolos penyisihan grup. Haaland tercatat mencetak 9 gol saat mengalahkan Honduras 12-0 yang sekaligus menjadi skor terbesar dalam sejarah FIFA World Cup U20.

Adapun pemain yang mencetak gol terbanyak dalam 1 turnamen adalah Javier Saviola, bersama Argentina di Piala Dunia U20 2001. Saat itu, Saviola, menjadi top skor dengan mencetak 11 gol dan membantu Le Albiceleste menjadi juara di negara sendiri.

Rekor-rekor di Piala Dunia U20

Selain 9 gol yang dibuat oleh Erling Haaland, ke gawang Honduras di Piala Dunia U20 2019, terdapat rekor lainnya yang terjadi dalam turnamen 2 tahunan tersebut. Dikutip dari laman resmi FIFA, berikut adalah catatan selengkapnya.

  • Final Piala Dunia U20 1991 antara Portugal vs Brasil di Estádio da Luz, menjadi laga dengan jumlah penonton terbanyak di stadion yakni 127.000 penonton. Di laga tersebut Portugal berhasil mengalahkan Brasil melalui adu penalti.
  • Final Piala Dunia U20 1991 juga menjadi pertandingan yang melibatkan banyak pemain bintang di masing-masing tim. Portugal saat itu diperkuat Rui Costa, Luis Figo dan Joao Pinto, menghadapi Brasil yang diperkuat Roberto Carlos, Paulo Nunez, dan Giovane Elber.
  • Piala Dunia U20 1983 yang berlangsung di Meksiko menjadi turnamen dengan rata-rata penonton terbanyak dalam sejarah. Total rerata pertandingan dihadiri 36.099 penonton, untuk menyaksikan aksi dari Bebeto, Dunga, hingga Marco van Basten.
  • Jason Byrne (Republik Irlandia) masih menjadi pemain termuda yang tampil di Piala Dunia U20. Byrne, tampil di Piala Dunia 1991 saat berusia 13 tahun 3 bulan.
  • Rekor kemenangan beruntun terbanyak dipegang oleh Argentina dan Brasil dengan 12 kemenangan beruntun. Brasil menjadi tim pertama yang membuat 12 kemenangan beruntun di Piala Dunia U20 pada edisi 1983 hingga 1987, sementara Argentina melakukannya pada edisi 2001 hingga 2003.
  • Nigeria menjadi satu-satunya tim yang mampu memenangi pertandingan setelah tertinggal 4 gol lebih dulu. Hal itu terjadi di perempat final Piala Dunia U20 1989. Nigeria yang tertinggal 4-0 berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4 di waktu normal kemudian menang melalui adu penalti. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Prince Mohamed bin Fahd, Dammam, tersebut dikenal dengan "Miracle of Dammam".
  • Amadou Sagna, menjadi pencetak gol tercepat di Piala Dunia U20. Pemain Senegal tersebut mencetak gol ke gawang Tahiti di edisi 2019 saat laga baru berlangsung 9,6 detik.
  • Dalam 22 edisi Piala Dunia U20 tim yang menjadi juara selalu dilatih oleh pelatih lokal. Sementara pelatih asing yang berhasil mencapai ke final adalah Evaristo de Macedo yang membawa Qatar mencapai final Piala Dunia U20 1983, tetapi kalah dari Jerman Barat, serta Philippe Troussier, yang mengantar Jepang mencapai final edisi 1999.
  • Tidak ada juara bertahan yang tampil di putaran final 7 edisi Piala Dunia U20 terakhir, termasuk tahun 2023.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA U20 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Alexander Haryanto