tirto.id - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengatakan, pihaknya meminta masukan masyarakat terkait seleksi calon hakim agung yang rencananya akan dilaksanakan pada Senin (20/5/2019) mendatang.
Menurut Arsul, masukan dari masyarakat sangat penting agar tidak ada protes saat Komisi III menentukan calon.
"Ya jangan sampai harapan kita nanti setelah Komisi III menentukan sikap ya menerima atau tidak menerima calon hakim agung, itu baru ada reaksi dari masyarakat. Reaksi dari masyarakat itu kan suka begini," kata Arsul saat ditemui di DPR RI, Kamis (16/5/2019) siang.
Arsul tak mau ada masyarakat yang baru bersuara dan mengatakan calon hakim agung memiliki catatan hitam ketika Komisi III telah menentukan dan menyetujuinya.
Contoh lain, kata Arsul, ketika Komisi III menolak dan tidak menyetujui seorang calon, ada saja masyarakat yang protes mengatakan calon tersebut sebetulnya bagus.
"Nah, kita berharap elemen masyarakat itu memberikan masukan dong kepada Komisi III di luar yang sudah kami dapat," katanya.
Penilaian terhadap calon-calon tersebut, kata Arsul, hanya dilakukan oleh Komisi III, bukan oleh para tim ahli. Sebab, kata Arsul, tim ahli sendiri sudah membantu Komisi III sebagai tenaga ahli yang memberikan rekomendasi.
"Kalau paper setelah mereka selesaikan diberikan kepada masing-masing fraksi dan kitalah yang menilai. Kayak PPP kami ya mintalah juga sama hakim yang sudah pensiun untuk menilailah. Ini kalau hakim ngomong begini gimana ini kualitasnya itu," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto