tirto.id - Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan saksi kepada PSMS Medan sebagai hukuman atas kerusuhan antar penonton saat menghadapi Persita Tangerang 11 Oktober lalu di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor. Kerusuhan berujung pada meninggalnya pendukung Persita Tangerang bernama Banu Rusman.
Atas insiden itu, Komdis PSSI menjatuhkan saksi berupa larangan empat laga tanpa penonton di babak delapan besar Liga 2 dan denda sebesar Rp30 juta kepada PSMS.
Ketua Bidang Kompetisi PSMS Julius Raja mengaku keberatan dengan Sanksi Komdis. Ia menilai sanksi itu tidak tepat sasaran karena insiden tersebut terjadi di kandang Persita.
"Kami tentunya mempertanyakan alasan dari Komdis PSSI memberikan hukuman kepada kami. Saat sidang [Komdis PSSI] kami juga tak diundang yang seharusnya bisa menjadi ajang pembelaan," kata Julius seperti dikabarkan Antara, Sabtu (21/10).
"Komdis kan bisa melihat hasil rekaman keributan itu. Siapa yang memulai keributan dan siapa yang terlibat keributan. Di rekaman itu suporter PSMS justru hanya diam dan tak terlibat kerusuhan," kata Julius membela.
Meski demikian ia mengaku keputusan Komdis PSSI tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi insiden serupa. Alasan Julius, keributan antar penonton hanya akan merugikan klub dan merusak citra sepak bola nasional.
"Misalnya saja sanksi terhadap PSMS yang dalam empat laga tidak bisa disaksikan oleh suporter sangat merugikan bagi kami semua. Suporter fanatik kami tentunya akan sangat kecewa tidak bisa menyaksikan laga tim kesayangannya di babak delapan besar nanti," kata Julius.
Julius menambahkan, manajemen PSMS Medan bakal menggelar rapat penentuan sikap terhadap sanksi dari Komdis PSSI pada Senin (23/10). Rapat manajemen klub dengan pembina Edy Rahmayadi itu akan menentukan menerima atau mengajukan bandung ke Komdis PSSI.
Baca juga:Edy Rahmayadi Sebaiknya Mundur dari PS TNI dan PSMS
PSMS Medan lolos ke babak delapan besar setelah keluar sebagai runner up mendampingi juara Grup B babak 16 besar Liga 2 PSIS Semarang. Dua tim lain di Grup B, Persita Tangerang dan Persibat Batang harus puas kembali berkompetisi di Liga 2.
Di babak 8 besar, PSMS bergabung di Grup X bersama Persis Solo (juara Grup A), Kalteng Putra (juara Grup C), dan Martapura FC (runner up Grup D).
Hingga kini PSSI dan operator liga PT Liga Indonesia Baru belum merilis jadwal babak 8 besar Liga 2. PSSI juga berencana menggelar laga di tempat netral dengan alasan muncul banyak kericuhan dan persaingan antar klub Liga 2. Namun tempat pertandingan itu pun belum ditentukan.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH