Menuju konten utama

Komdigi Beri Lampu Hijau soal Pembatasan Medsos bagi Anak

Komdigi menyebut Prabowo Subianto, telah memberikan lampu hijau terhadap rencana pembatasan penggunaan media sosial maupun gadget untuk anak.

Komdigi Beri Lampu Hijau soal Pembatasan Medsos bagi Anak
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, saat ditemui di Jakarta Selatan, pada Rabu (15/1/2025). Tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengatakan Presiden Prabowo Subianto, telah memberikan lampu hijau terhadap rencana pembatasan penggunaan media sosial (medsos) maupun gadget untuk anak. Namun, Komdigi tengah mengkaji usulan tersebut.

"Pak Prabowo memberikan sinyal positif untuk ini karena beliau sangat concern terhadap penggunaan ruang digital oleh anak-anak,” kata Nezar saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

Nezar mengatakan Prabowo menaruh perhatian penuh terhadap ruang digital anak-anak. Termasuk memastikan bahwa konten yang disajikan telah aman dan sehat untuk mendorong tumbuh kembang generasi penerus.

Komdigi kini tengah mendengar berbagai usulan dari banyak pihak untuk menindaklanjuti usulan dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) itu. Dia berharap orang tua juga dapat berpartisipasi aktif mengawasi sehingga hal yang dikhawatirkan tidak akan terjadi.

“Jadi terus aktif memantau misalnya apakah akunnya juga dipakai untuk mengakses konten-konten yang itu bisa harmful, lah. Itu bisa berdampak buruk begitu untuk sekolah di anak-anak,” tukas Nezar.

Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengusulkan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) maupun gadget untuk anak. Usulan ini disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Salah satu yang didorong adalah tidak lagi memberikan tugas lewat gadget.

Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi, menyebutkan Kementerian PPPA mengusulkan agar sekolah tak menugaskan anak-anak melalui gadget karena penugasan anak kini banyak disampaikan melalui gadget oleh guru kepada orang tua siswa.

"Kami sedang mengusulkan kepada mendikdasmen, 'Prof, boleh enggak kami dari kementerian mengusulkan untuk tidak menugaskan sekolah ke anak-anak tidak lagi melalui gadget, tetapi melalui manual saja'. Sekarang, kan, semua lewat WhatsApp," kata Arifah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).

Kementerian PPPA sendiri sedang membahas usulan tersebut juga bersama pihak terkait selain Kemendikdasmen. Arifah mengaku menyetujui pembatasan media sosial atau penggunaan gadget tersebut.

Baca juga artikel terkait MEDIA SOSIAL atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama