Menuju konten utama

Kolesterol Tinggi Berujung Kematian, Ini Penyebab & Pencegahannya

Tubuh kita tetap membutuhkan kolesterol, tetapi tidak dalam jumlah yang banyak.

Kolesterol Tinggi Berujung Kematian, Ini Penyebab & Pencegahannya
Ilustrasi kolesterol tinggi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kolesterol tinggi atau juga dikenal sebagai hiperkolesterolemia, merupakan faktor risiko utama penyebab penyakit jantung dan stroke.

Tubuh kita tetap membutuhkan kolesterol, tetapi tidak dalam jumlah yang banyak.

Kolesterol adalah zat lemak yang dikenal sebagai lemak dan sangat penting untuk fungsi normal tubuh. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan, mulai dari munculnya penyakit jantung hingga berujung kematian.

Situs kesehatan Web MD menjelaskan, kolesterol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga menyulitkan darah untuk mencapai jantung.

Hal ini yang menyebabkan nyeri dada, atau disebut juga angina. Jika suplai darah benar-benar diblokir, Anda akan mengalami serangan jantung.

Kadar kolesterol harus diukur setidaknya sekali setiap lima tahun pada semua orang di atas usia 20 tahun. Tes skrining yang biasanya dilakukan adalah tes darah yang disebut profil lipid. Para ahli merekomendasikan pengukuran kolesterol rutin pada pria usia 35 tahun dan lebih tua dan wanita usia 45 dan lebih tua.

Kadar kolesterol normal

Berdasarkan Web MD, profil lipoprotein untuk mengukur kadar kolesterol meliputi total kolesterol, LDL (low-density lipoprotein cholesterol, juga disebut kolesterol "jahat"), HDL (high-density lipoprotein cholesterol, juga disebut kolesterol "baik"), dan trigliserida (lemak yang dibawa dalam darah dari makanan yang kita makan. Kelebihan kalori, alkohol, atau gula dalam tubuh diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel-sel lemak di seluruh tubuh.)

Masih dari sumber yang sama, kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri Anda dan meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung. Itulah mengapa kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol "jahat".

Semakin rendah jumlah kolesterol LDL Anda, semakin rendah risiko Anda. Jika LDL Anda 190 atau lebih, itu dianggap sangat tinggi.

Infografik SC Bahaya Kolesterol Tinggi

Infografik SC Bahaya Kolesterol Tinggi. tirto.id/Rangga

Ciri-ciri kolesterol tinggi

Apa saja gejala kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Dilansir dari Healthline, dalam banyak kasus kolesterol tinggi hanya menyebabkan kejadian darurat. Misalnya, serangan jantung atau stroke.

Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kolesterol Anda terlalu tinggi.

Penyebab kolesterol tinggi

Banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap kolesterol darah tinggi, termasuk faktor gaya hidup seperti merokok, diet yang tidak sehat, dan kurang olahraga, serta memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Pada laman NHS menyebut sejumlah gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko kolesterol darah tinggi, yaitu:

1. Diet yang tidak sehat

2. Kurang olahraga atau aktivitas fisik - ini dapat meningkatkan tingkat "kolesterol jahat" atau kadar LDL

3. Kegemukan - jika Anda kelebihan berat badan, kemungkinan Anda akan memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang lebih tinggi, dan tingkat lipoprotein densitas tinggi yang lebih rendah (HDL)

4. Alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida Anda

5. Merokok. Bahan kimia dalam rokok yang disebut acrolein dapat mengurangi kadar "kolesterol baik" (HDL). Bahan kimia tersebut membawa timbunan lemak ke hati, yang menyebabkan penyempitan arteri (aterosklerosis).

Cara menurunkan kolesterol

Diet vegetarian berbasis tanaman bisa menjadi pilihan untuk mengatasi kolesterol tinggi karena diet ini sangat membantu menurunkan kadar kolesterol, sebagaimana ditulis di penelitian Susan Levin, dkk.

"Diet vegetarian untuk mengendalikan lemak dan bermanfaat bagi kesehatan jantung termasuk pengurangan risiko serangan jantung, stroke dan kematian dini," kata Susan Levin dari Komisi Dokter untuk pengobatan di Washington.

Pola makan nabati meliputi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang kaya komponen serat, protein

Pola makan nabati dapat menurunkan kolesterol total hingga 29,2 mg/dL. Selanjutnya, dalam uji klinis, diet nabati menurunkan kolesterol total sebesar 12,5 mg/dL.

Baca juga artikel terkait KOLESTEROL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani