tirto.id - Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie mengklarifikasi mengenai isu logistik yang saat ini melanda Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden.
Effendy mengatakan soal logistik dalam mendukung Anies Baswedan akan diselesaikan dengan cara iuran baik individu atau partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat.
"Yang penting pertama modal niat, koalisi sudah cukup, gagasan pemikiran sudah ada untuk perubahan. Kemudian modal logistik yang mana kita akan urunan bareng-bareng," kata Effendy saat dihubungi pada Rabu (8/2/2023).
Pihaknya tidak ingin mengandalkan investor sebagai tulang punggung kampanye dukungan kepada Anies Baswedan. Menurutnya hal itu keluar dari koridor perjuangan di Koalisi Perubahan.
"Kita jangan andalkan investor. Itu namanya tidak berjuang," jelasnya.
Effendy membeberkan sejumlah safari politik Anies Baswedan bersama Nasdem yang menurutnya dari hasil iuran para relawan.
"Dari kita masing-masing berkorban. Selama ini yang namanya relawan siapa yang memberikan modal? Tidak ada. Karena Anies ke daerah-daerah mengandalkan urunan," ujarnya.
Di sisi lain, Effendy juga membantah bahwa pencalonan Anies diikat dengan pakta perjanjian seperti yang terjadi dengan Prabowo Subianto. Dirinya menerangkan bahwa proses pencalonan Anies tidak dilakukan secara pragmatis seakan menunggu pemodal dan investor.
"Sesungguhnya itu adalah cara yang salah dan era yang salah," ungkapnya.
Sebelumnya, Anies diisukan sempat memiliki utang piutang dengan Sandiaga Uno hingga Rp50 miliar. Pihak Anies belum mengonfirmasi hal itu, namun Sandiaga membenarkan dan mengaku sudah mengikhlaskan nominal pembiayaan Pilkada DKI Jakarta di 2017 tersebut.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto